Berita Terbaru Sastra Hari Ini

Puisi-puisi Imam Khoironi

Kau melaju di jalan perjuangan tak gentar menghadap Belanda dan jiwamu merdeka di usia belia. 

Puisi-puisi Aqil Jazuli

Kau menjelma bulir-bulir rintikan menghujam, sedang aku masih menunggu terang hujanmu. 

Puisi yang Memartabatkan

Bicara mengenai adab dan kemajuan bangsa Indonesia, para pemuisi dapat memberi kontribusi nyata melalui puisi bagi pemartabatan manusia.

Puisi-puisi Nur Sutriyah

Pelukan ibu ialah azimat pengantar tidur saat nyala api menguliti tubuhku.

Puisi-puisi Farras Pradana

Sepotong bibir terbang dan hinggap di dahan telingaku. Dia membisik merdu seraya mengatakan hal-hal lucu.

Puisi-puisi Okki Siolemba

Aku tidak suka puisi abstrak karena kamu sudah abu-abu. 

Puisi-puisi Agus Sanjaya

Tak ada kemurnian, selain helai-helai uban yang maha mengetahui rahasia usia dan kematian.

Puisi-puisi Iwan Jaconiah

Malam mengaburkan jejak di mataku, tapi bukan jalan menuju kegelapan. 

Peringati hari Puisi Nasional, Sukarelawan Ini Beri Pelatihan Sastra ke Milenial

Melalui pelatihan pembuatan dan pengejaan puisi, sukarelawan itu ingin agar para milenial mengekspresikan dirinya secara positif lewat karya. 

Puisi-puisi Anam Mushthofa

Setiap kali di penghujung bulan, tubuhmu tidak lagi hidup di atas waktu. 

Kurangi Emisi Gas, Maucash Dukung Program Tanam Pohon Bersama Asfi

Penanaman pohon ini bertujuan mengurangi hingga 30% emisi gas rumah kaca scope 1 dan 2 pada tahun 2030, terhadap kondisi pada tahun 2019, dengan menanam sejumlah 6.600 pohon di Puncak, Jabar.

Puisi-puisi Syaiful Darwis (1)

Entah berapa kali rahim itu akan mengulang kelahiran.

Puisi-puisi Dien Wijayatiningrum

Jarak antara rindu dan kenangan ialah doa. Sepanjang zikir kau pinta pegang erat tanganku hingga sorga. 

Puisi-puisi Achmad Azkiya

Ibu, maafkan aku belum menemukan kopi sepekat air susumu. 

Puisi-puisi Dwita Utami

Aku mau menjadi penyair perempuan berhati rembulan yang kuyup basahi air mata rindu.

Puisi-puisi Sultan Musa

Ketahuilah tidak semua orang mengerti perjalanan kabut. Mereka tahu kau terus berjalan, tapi tak merasakan seruanmu. 

Profil Cak Nun, Sosok Multidimensi yang Jadi Tokoh Reformasi

NAMA lengkapnya Muhammad Ainun Nadjib, 70. Namun ia lebih dikenal dengan nama Emha Ainun Nadjib. Sedangkan, Cak Nun nama panggilan akrabnya.

Puisi-puisi Riki Utomi (2)

Kita terpukau pada bulan bulat bertengger di kubah surau. 

Puisi-puisi Syukron Shobah

Apabila aku hanya menjadi duri dalam daging dan nuranimu, aku tak ingin hadir di dunia ini. 

Puisi-puisi Rifqi Dewantara

Selagi hidup menyelubungi sejahtera, selagi itu pula Kau kupanggil Yang Maha Esa. 

Agama Abrahamik dan Panggilan Kebangsaan

Hubungan Tiongkok-ASEAN, antara Kemitraan Strategis dan Tantangan Global

Mengembalikan Integritas Perguruan Tinggi

UMKM Perlu Adopsi Digitalisasi untuk Akses Pasar Global

1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024

Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu

Daikin Salurkan Donasi Tangani Gizi Buruk di Indonesia