Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ada sesuatu yang belum selesai
tuturmu berhenti di gerbong waktu
sedang tindakmu raib menjelma uap.
Waktu ialah ruang: tumbuh berkalender
melepaskan baju dan menanggalkan peran.
Tidak ada lagi jam yang sama,
putaran jarum pun tak akan menceritakan
di pukul berapa kau biasanya menyeduh
teh untuk matahari atau bulan.
Aku tidak tahu, bagian dirimu mana yang dimakamkan
napasmu segar perlahan mendengkur bersama jam
di dinding kamar yang memeluk bingkai:
aku mengingatmu, namun memikirkan dunia yang hilang.
Brebes, 2023
Dalam hidup, siapa yang akan bertanggung jawab?
Jika keranjang kecil tempat biasa kita tidur
telah penuh ditumbuhi oleh mimpi-mimpi
yang enggan mengalami hari panen.
Organ tubuh kita sayu dan pikun:
mengenal siapa dalam tubuh ini?
Hari pesakitan itu datang;
menjenguk bantal dan guling empuk,
mengumpulkan impian-impian
yang rontok di kolong kasur.
Dan kita tak lagi di keranjang
kita ada dalam pertanyaan: kapan pesakitan ini hilang?
Brebes, 2023
: Dahayu
tak ada lagi yang bisa kita sapu
setiap kali datang penghujung bulan.
Debu dan daun rontok di pojok halaman lengang.
Lupa siapa dirimu: bertanya ke mana kepergianmu?
Wangi bunga di belakang halaman telah langka
hanya seonggok batang dan daun yang sayu
mekarnya hilang, semenjak kau siram dengan air mata.
Dua cangkir teh hangat dan wangi bunga
lalu kita menghantar matahari tenggelam
Setelah itu: ke mana perginya
secangkir dan wewangian bunga itu?
Tak ada lagi pantai di penghujung bulan
di garis pantai, ombak mengempas senyummu
dibawanya ke dasar laut, hening, dan hilang.
Gunung tak seasri yang kau ceritakan
wajahmu telah melumut di atas waktu
Jurang dan bebatuan membentuk ceruk:
seperti menyandera dirimu,
tubuh tak terbaca arah jarum kompas.
Setiap kali di penghujung bulan
entah dalam tiga puluh satu hari
atau berapa pun jumlah hari itu menjelma bulan.
Tubuhmu tidak lagi hidup di atas waktu.
Brebes, 2023
Setiap kali di penghujung bulan, tubuhmu tidak lagi hidup di atas waktu.
Setelah berkeliling jam sebanyak dua puluh empat
tak satu pun kutemui tempat di mana kau duduk; bicara atau diam
dengan wajah yang tak pernah dilupa: menempel di tubuh kalender.
Belum kita temui lagi dunia seluas meja; dua kursi, satu waktu
percakapan kita raib seperti asap yang tumbuh dari asbak.
Brebes, 2023
Suara lembutmu tak pernah meninggalkanku, kekasih
ia memanjang menjadi nada yang mengorbit di pikiran
ia mengirama dan membentuk ceruk-ceruk perasaan
: kau menjadi lagu yang aku cari dalam dirimu
hal-hal akan punah, hilang, dan lenyap
tapi suaramu bukan hal mudah untuk tanggal.
Brebes, 2023
Hari pun semakin kusam dan tak ada lagi cerita:
seorang datang dari antah berantah
lalu menyiram bunga hingga mekar.
Mimpi-mimpi terbaring pada keranda
bulan yang pecah di kejauhan
mengalah pada riwayat penghabisan.
Matahari mulai pasrah pada senja
berakhir sebagai sesuatu yang lesap.
Yang mengerikan bukan ketiadaan
atau kita tak lagi terbaca,
melainkan tanah yang lelah
bunga dan pohon hilang arah
kehidupan pun hilang alamat,
rontok peradaban.
Di antara celah sinar matahari berkarat
tak kutemukan apapun jua selain bunga
tak mampu menafsirkan dirinya sendiri.
Brebes, 2023
Baca juga: Sajak-sajak Frans Purba
Baca juga: Cerita dan Utopia di Batavia
Baca juga: Sajak-sajak Yanto Sudaryanto
Anam Mushthofa, pemuisi, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Menekuni dunia puisi sebagai panggilan jiwanya. Karya-karyanya tersebar di sejumlah media daring dan digital. Sehari-hari bekerja sebagia buruh di kota tercintanya. Ilustrasi header: Eddyst, Tanah dan Air Negeriku (2023), akrilik pada kanvas, 100 x 100 cm. (SK-1)
Sajak-sajak Negar Fitrian - Membenci diri sendiri, memacu kita untuk lupa diri.
Sosok penting pada era puisi baru Peru abad ke-20.
223 Tahun Alexander Pushkin - Kenapa Pushkin diangkat sebagai Bapak Sastra Rusia?
Mengenal Nikolai Nekrasov, seorang penyair realis Ukraina-Rusia penggagas lirik sipil.
Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved