Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Film Sampai Nanti, Hanna! mengisahkan perjalanan Hanna menghadapi pasangan red flag, Arya, yang awalnya tampak sempurna tetapi berubah menjadi manipulatif dan abusif.
Film Sampai Nanti, Hanna! akan tayang perdana di Jogja-Netpac Asian Film Festival pada 3 Desember 2024, sebelum rilis serentak di bioskop pada 5 Desember.
Sampai Nanti, Hanna! membawa perspektif tentang cinta yang tertahan dan bagaimana kebebasan menjadi impian yang harus diperjuangkan.
Film Sampai Nanti, Hanna! menghadirkan perspektif tentang cinta yang tertahan dan upaya untuk meraih kebebasan.
Film Sampai Nanti Hanna mengisahkan tentang Gani, seorang pria yang percaya bahwa cinta sejati hanya datang sekali seumur hidup. Selama bertahun-tahun, ia menyimpan perasaannya kepada Hanna.
Setelah sekian lama tidak terlibat dalam produksi layar lebar, sutradara Agung Sentausa kembali dengan film "Sampai Nanti, Hanna!".
Produser Dewi Umaya: film "Sampai Nanti, Hanna!" lebih dari drama romantis, mengusung tema keberanian mengambil keputusan hidup dan pentingnya menghargai proses kehidupan.
Produser eksekutif Aida F Umaya berharap film "Sampai Nanti, Hanna!" tidak hanya menyentuh aspek cinta, tetapi juga berfokus pada harapan dan peluang baru dalam kehidupan.
Ary Zulkarnain menyoroti relevansi tema pilihan hidup dalam film "Sampai Nanti, Hanna, yang menggambarkan dilema cinta dan kehidupan yang dihadapi dua karakter utama.
Dalam film "Sampai Nanti, Hanna!", Ibrahim Risyad memerankan Arya, seorang aktivis kampus yang cerdas namun memiliki sifat manipulatif dan bermasalah.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved