Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRODUSER eksekutif Ary Zulkarnain mengaku terlibat dalam film "Sampai Nanti, Hanna!", karena menggambarkan dilema dan pilihan hidup yang sangat dekat dengan realitas banyak orang.
Menurut Ary, tema utama Sampai Nanti, Hanna! adalah tentang pilihan-pilihan hidup yang dihadapi oleh dua karakter utama dalam menghadapi masalah cinta dan kehidupan. Hal ini, katanya, sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, di mana banyak orang dihadapkan pada keputusan penting yang memengaruhi jalan hidup mereka.
"Cerita cinta ini bukan hanya kisah romantis biasa, tetapi menggambarkan permasalahan hidup yang sering kita jumpai di sekitar kita atau bahkan kita alami sendiri," ungkap Zulfikar.
Keterlibatannya dalam proyek ini bukan sekadar soal produksi film, melainkan adanya kedekatan emosional dengan tema yang dibawa. "Saya merasa tertarik karena masalah yang diangkat dalam film ini begitu dekat dengan kehidupan kita saat ini," lanjut Zulfikar.
Ia percaya bahwa film ini bisa menjadi cerminan bagi banyak orang yang tengah berjuang dengan pilihan-pilihan hidup yang sulit, baik dalam hal hubungan, pekerjaan, maupun masa depan.
Keterlibatan Ary Zulfikar juga lahir dari kolaborasi yang terjalin antara tiga rumah produksi besar: Azoo Project, Pic[k]Lock Films, dan Fortius Films. Kerja sama ini tidak hanya menghadirkan kualitas produksi yang mumpuni, tetapi juga memperkaya konten cerita yang disampaikan. Menurut Zulfikar, kolaborasi ini merupakan upaya untuk membawa film yang tidak hanya menghibur tetapi juga relevan dengan kehidupan nyata penonton.
Film ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru tentang pilihan hidup dan bagaimana keputusan yang kita ambil hari ini akan memengaruhi masa depan kita.
"Setiap pilihan, sekecil apapun, bisa membawa dampak besar dalam kehidupan seseorang. Inilah yang coba kami refleksikan dalam film"Sampai Nanti, Hanna!"," jelas Zulfikar.
Film "Sampai Nanti, Hanna!" menampilkan kisah cinta yang tak hanya sekadar hubungan romantis, tetapi juga menggali lebih dalam tentang pilihan-pilihan hidup yang kompleks. Karakter Gani dan Hanna digambarkan harus memilih antara cinta yang mereka rasakan dengan kenyataan hidup yang mereka jalani, sebuah dilema yang sering kali dihadapi banyak orang.
Melalui film ini, Ary Zulfikar berharap penonton dapat merenungkan bahwa kehidupan sering kali menawarkan pilihan yang tidak mudah. Setiap keputusan yang diambil oleh karakter dalam film ini mencerminkan realitas, di mana cinta, komitmen, dan pilihan hidup berjalan beriringan.
"Saya berharap film ini bisa menjadi pengingat bahwa hidup kita penuh dengan pilihan, dan keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat adalah kunci untuk menentukan masa depan kita," tutup Zulfikar.
Dengan tema yang kuat dan karakter yang mendalam, Sampai Nanti, Hanna! diharapkan menjadi film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi penontonnya. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada Desember 5 2024. (Z-3)
Direktur Eksekutif Hukum LPS, Ary Zulfikar, menikahkan putra kelimanya, Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla), dengan Saras Shintya Putri (Chacha) putri dari Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menerima lamaran Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla) kepada salah satu putri Bamsoet, Saras Shintya Putri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved