Berita Terbaru Penyair Hari Ini

Puisi-puisi Welno Hedi

Melalui kata-kata bijak kita menemukan Indonesia yang abadi bersinar.

Puisi-puisi Bambang Widiatmoko

Generasi emas serupa lorong panjang lobang penggalian untuk menemukan bongkah – bongkas emas bercahaya.

Puisi-puisi Didik Wahyudi

Menjaga kemurnian mimpi hingga tiba saat berlabuh, nun di sebuah pulau berbaju senja.

Puisi-puisi Deriska Salsabila

Aku bukanlah sekadar kata yang tertulis tanpa makna.

Puisi-puisi Yana Risdiana

Ini lukamu yang belum kering, jalan keempat dari pinggiran tusuk jelujur pasar bebas.

Puisi-puisi Anton Sulistyo

100 tahun kemerdekaan kelak adalah masa keemasan menyerupai tetes hujan pertama.

Anton Sulistyo Menangi Lomba Cipta Puisi 2023

Penyair Anton Sulistyo, 65, meraih juara ke-1 Lomba Cipta Puisi 2023 lewat karya puisinya berjudul Museum Kamar Bapak. 

Puisi-puisi Patrick Poto

Di hadapan cermin kau menyisir waktu dengan penuh kesabaran.

Puisi-puisi Fachri Aditya

Sekawanan badut serakah memelintir isu-isu kemiskinan dan memperkosa hak dasar hidup.

Puisi-puisi Mazfiar Amriarriza

Waktu kini tak sesabar dulu dan aku tak mau lagi menunggu.

Puisi-puisi Anastasia

Ada pelangi bawa asa selepas hujan. Ada esensi di rumah penuh bahagia.

Puisi-puisi Fara Khazanah

Manusia adalah kutukan tanpa mawar penawar.

Puisi-puisi Pavel Antokolsky

Aku tinggal bersamamu dan menjadi tua karena beban hidup.

Puisi-puisi Dimas Anggada

Sepenggal cinta yang tak tersentuh di rumah bisu ini telah teredam detak yang jauh.

Puisi-puisi Ghazi Mokoginta

Mungkin ini namanya cinta; berpendar namun membakar, lembut namun menusuk, dan suci namun menodai.

Puisi-puisi Rina Iksanti

Kau adalah matahari dalam hari-hariku, cahayamu menerangi langit kelam malam.

Puisi-puisi Faris Al Faisal

Sebuah sungai surgawi mengalir murni dan mulia sampai ke lembah hati yang bahagia.

Puisi-puisi Milto Seran

Di depan ikon-ikon kudus, kulihat hidupku cuma setetes embun di samudera maya.

Puisi-puisi Zahid Ilyas

Mataku enggan berkedip sepanjang perjalanan kereta dari Lausanne ke Interlaken.

Puisi-puisi Rainhard Sembiring

Di ujung mata angin ada terang dan jangan biarkan aku tenggelam sebelum sampai ke pelabuhan.

Selamat Jalan Pak Kwik

Transformasi Kualitas Kebijakan di Indonesia: Quo Vadis Kebijakan Pemerintah?

Revisi UU P2MI: Antara Proteksi dan Patriarki

UMKM Perlu Adopsi Digitalisasi untuk Akses Pasar Global

1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024

Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu

Daikin Salurkan Donasi Tangani Gizi Buruk di Indonesia