Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ilustrasi: Ridho Rahaditya
Setelah selesai menukar hari penat;
kau kembali ke bilik kamar yang reot
sembari melirik ke sana dan ke mari;
tak ada yang tahu tentang harimu.
Di hadapan cermin kau menyisir waktu
membanting kekesalan hingga mampus
tak pernah puas atas apa yang terjadi.
Tangan menjamah bayangan
sebatang sisir nyatanya lebih rapi daripada nasib.
Di hadapan cermin, tak ada yang lebih abadi
selain kesabaran yang mengintip di jendela
jikalau kau seorang yang kukenal
akan kusimpan semua rahasiamu.
2023
Pada mulanya ialah kosong dan udaya yang ditiupkan ke jiwa. Melenggang jauh seluas khatulistiwa. Semua belum berbentuk dan sepaham sekarang. Mesin berpikir masih berpedar tanpa tujuan. Era kemerosotan tak pernah disangka dalam nalar.
Misalkan kita serupa sepasang masa depan; bisakah kuminta kepadamu untuk bertemu dengan ibu di masa lalu? Yang dari rahimnya, mengandung penuh derita; sengsara meliputi segala langit biru dan awan melayang tanpa menyentuhmu.
Aku tahu, kau mendambakan masa depan yang biru. Segala kebutuhan selalu direkayasa sedemikian rupa sehingga nampak hanyalah kepuraan-puraan yang melilit iba. Maukah kita tenggelam dalam kemelut kebodohan dan kenikmatan? Akankah kita bangkit dari kelelahan? Merubah segala ulah yang seolah-olah baik-baik saja.
Sejak mengenal masamu, aku semakin asing dengan pikiran sendiri. Hingga ilusi selalu menemani dalam setiap kata yang kutulis berulang kali. Mengarang bebas tanpa tekanan dalam cerita dan perumpamaan yang tak masuk akal.
Di suatu kesempatan, aku lupa menulis kisah ini. Sebab mengarang selalu lebih indah daripada sebuah definisi. Lalu setiap kemungkinan ialah bahasa yang paling sering kudengar dalam perbincangan sepasang perumpamaan.
2023
Di tepi tempat tidur
sebelum waktu padam
kubacakan doa yang sama
sembari berserah diri penuh.
Malam sunyi mengiringi detik
mengantar tubuh bersama ujud
menyandarkan kepala ke bantal
biarlah bersimbah mimpi-mimpi.
2023
Di hadapan cermin kau menyisir waktu dengan penuh kesabaran.
Seseorang menamakannya si malang
meninggalkan beranda rumah
mengembara mencari sepotongan kata
agar dijadikan sebagai judul hidupnya.
Adalah si anak malang
tak pernah mengakui siapa dirinya
ia diselimuti rasa takut berlebihan;
bukan pencuri, bukan juga nakal,
namun dunia mengatainya penakut.
Perlahan ia pamit kepada ibu dan ayah
membiarkan diri terlena membaca
Kapan Lagi milik Joko Pinurbo.
Saat matahari merekah di sela jendela
gubuk mungil menyeka titik-titik embun
si anak malang terbangun,
melangkah di jalan yang damai.
Mata dan pikiran belum dibasuh kata
ia bergegas pergi sebelum terlambat
seperti juga nasib, ia masih mengembara.
2023
Jam bertengger di pukul setengah sembilan
tak sempat kurangkai kata yang tepat
untuk disuguhkan di pagi ini
ada kopi hangat di dapur
Sembari menunggu pagi
yang baru saja terlewati
kucoba tuk pahami arti
pulang tanpa berulang
Di sela-sela jendela kamar
pagi belum menyimpan terik
mungkin ini hari akan tumbuh
mendung bercampur air matamu
sial, aku selalu saja terlambat!
Dari sela rimbun menyeka di sudut jendela
kulihat seorang bocah menggendong waktu
menyusuri terik yang pelik tanpa kata
mulut-mulut berjemur di bawah terik
sedang doa-doa berpayung rimbun.
Ah, entah bagaimana nasib?
2023
Baca juga: Puisi-puisi Milto Seran
Baca juga: Puisi yang Memartabatkan
Baca juga: Puisi-puisi Konstantin Simonov
Patrick Poto, pemuisi, lahir di Ngada, Nusa Tenggara Timur, 9 September 1999. Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere. Kini berkarya dan bekerja di Maumere. (SK-1)
Sajak-sajak Negar Fitrian - Membenci diri sendiri, memacu kita untuk lupa diri.
Sosok penting pada era puisi baru Peru abad ke-20.
223 Tahun Alexander Pushkin - Kenapa Pushkin diangkat sebagai Bapak Sastra Rusia?
Mengenal Nikolai Nekrasov, seorang penyair realis Ukraina-Rusia penggagas lirik sipil.
Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved