Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Polisi menyebut hasil sementara dari laboratorium forensik mengenai pisau yang berada di bawah perut korban sidik jari dan DNA adalah milik Yodi Prabowo.
“Ceceran darah itu cuma ada di sekitar tubuh korban sendiri dengan kondisi tertelungkup pada saat itu,” tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus,
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan sejauh ini polisi telah memeriksa 34 saksi guna mengusut kasus kematian Yodi.
Penyidik, imbuh Ade, sedang mendalami keterangan saksi pemilik warung dan rekannya yang mengaku sempat melihat dua pria berjalan kaki di Jalan Ulujami sekitar pukul 02.00, Rabu (8/7),
Dugaan waktu kematian Yodi juga dikuatkan oleh keterangan saksi mulai dari teman kerja Yodi di kantor dan warga yang menemukan sepeda motor Yodi tak jauh dari lokasi penemuan jasadnya.
"Dalam waktu dekat, satu, dua hari ini saya akan umumkan hasil penyelidikan dari semua sisi. Supaya tidak mengulang fakta yang kita dapatkan."
Polisi menyebut kedua pria itu hanya orang lewat saja. Kedua pria itu dilihat oleh saksi sedang berjalan kaki dekat TKP penemuan jasad Yodi Prabowo dan bertepatan dengan saat korban meninggal
Menurut Arief, Metro TV memberikan dukungan kepada penyidik untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Meskipun tidak mengenal secara personal, namun Arief mendapat laporan mengenai karakter news video editor itu dari atasan Yodi.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum PMJ Kombes Tubagus Ade Hidayat salah satu faktor yang memperkuat dugaan Yodi bunuh diri ialah adanya pemakaian amfetamin (ekstasi).
Hasilnya, Tubagus mengatakan korban negatif HIV.
Suwandi menilai anaknya tidak depresi dan tidak memperlihatkan rasa sedih sebelum meninggal.
Tubagus juga menyebut sikap Yodi pun aneh sebelum meninggal. Hal ini diketahui dari pemeriksaan 34 saksi dalam kasus ini.
Menurut polisi, salah satu faktor yang menguatkan dugaan bunuh diri dilakukan oleh Yodi ialah hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik.
DIREKTUR Reserse Kriminal Umum Polda Metro Kombes Tubagus Ade Hidayat menyatakan bahwa salah satu faktor editor Metro TV memberanikan diri bunuh diri ialah karena menggunakan amphetamin.
Menurut rekannya, jika Yodi benar seorang pemakai, kinerja di kantor pasti kacau dan tidak memuaskan. Rekan Yodi juga membantah jika beban kerja sebagai editor tergolong berat.
“Kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?” Kalimat tersebut pernah terlontar dari mulut editor Metro TV, Yodi Prabowo sebelum kematiannya kepada sang kekasih, Suci.
Pelaku sadar mempersiapkan peralatan pendukung, sehingga tidak ada upaya untuk menghilangkan jejak maupun barang bukti.
"Terus tusuk ke sini (leher). Apa masker itu enggak berlumuran darah di sini (wajah) atau enggak ke mana-mana (sekujur tubuh)?" tukasnya.
Yodi diduga kuat melakukan bunuh diri setelah polisi menuntaskan penyelidikan kasus selama dua pekan.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved