Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SONETA Group dan Rhoma Irama dulu dikabarkan akan melaksanakan tur bersama dengan Rolling Stones. Sayangnya, hal itu tidak dapat diwujudkan. Isunya, ada pencekalan dari pemerintahan Orde Baru.
Hal itu ditanyakan Sujiwo Tejo saat menjadi panelis di di Q&A Metro TV yang dipandu Yohanna Margaretha, Minggu (9/4). "Ini saya mau confirm dari almarhum Bens Leo. Alfatihah untuk beliau. Sesungguhnya tahun 80-an Bang Rhoma mau diduetkan keliling Amerika dengan Rolling Stones. Namun waktu itu Bang Rhoma enggak boleh, di-banned, sama Soeharto 11 tahun," Sujiwo Tejo.
Kalau saat itu, lanjut Sujiwo, Rhoma dan Soneta keliling Amerika Serikat bersama Rolling Stones, ia yakin dangdut sudah mendunia.
Baca juga: Pak Haji Dapat Menangkal Hujan? Ini Jawab Rhoma Irama
Rhoma membenarkan bahwa pada 1983, datang manajer dari Rolling Stones ke rumahnya. Dia menawarkan konsep Giant Road Tour Rolling Stone and Soneta waktu itu.
Rhoma mengaku kaget. "Dari mana mereka mengenal Soneta? Waktu itu kan belum ada Youtube. Mungkin dari magazine atau yang lain."
Namun, Rhoma menampik bahwa rencana itu tidak terwujud karena dilarang Pak Harto. Menurutnya, Pak Harto orang yang baik.
Kali ini panelis Q&A, Hendri Satrio, bertanya kepada Rhoma Irama tentang lagu Rupiah yang dilarang pemerintah Orde Baru. "Seingat saya ada salah satu lagu yang dilarang oleh pemerintah. Judulnya Rupiah pada 1974 ya waktu itu. Nah waktu itu melarangnya bagaimana tuh menteri penerangan?" tanya Hendri.
Namun, Rhoma juga tidak mengetahui secara pasti larangan lagu Rupiah dari pemerintah. Soalnya, ia tidak pernah menerima larangan itu secara langsung. Hanya, ada orang yang bicara saat itu lagu Rupiah dilarang.
Alasan larangan lagu Rupiah juga tidak dimengerti Rhoma. Ia pun mengaku masih tetap dapat bernyanyi seperti biasa kala itu.
Yohanna Margaretha sempat bertanya tentang pandangan Rhoma Irama terhadap ibunya dan pesan yang selalu diingatnya.
"Dulu Ibu saya enggak suka saya menyanyi," tutur Rhoma sambil meneteskan air mata karena mengenang ibundanya yang telah meninggal dunia.
Kalau Rhoma bernyanyi, ibunya marah. Sang ibu menyuruh Rhoma untuk belajar daripada bernyanyi saja. Menurut Rhoma, kebanyakan orangtua saat itu saat itu tidak ingin anaknya menjadi penyanyi atau seniman.
Maklum, kesan seorang seniman saat itu malas dan tidak menghasilkan uang banyak. Namun, begitu Rhoma berhasil menjadi penyanyi sukses, ibunya senang melihatnya berhasil. Setiap Rhoma tampil di televisi, ibunya selalu menangis. (Z-2)
Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV Aries Fadhilah secara simbolis menyerahkan paket bantuan di tiga yayasan sekitar Kantor Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Selasa (19/3)
Adapun paket seragam terdiri baju sekolah, baju pramuka, celana atau rok, sepatu, tas, dan peralatan keperluan sekolah lainnya dengan kisaran harga Rp1,2 juta per paket.
Rektor universitas berkontribusi nyata sebagai motor penggerak utama prestasi dan inovasi lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Saat ini jenazah yang ditemukan di kawasan Bacan Timur, Halmahera Selatan itu masih dalam proses identifikasi.
Diharapkan kerja sama Metro TV dan Alamtri terus terjalin sebagai bentuk kepedulian yang nyata untuk mengurangi angka putus sekolah
METRO TV kembali berkolaborasi dengan Adaro Group melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri atau YABN dengan melaksanakan program Satu Seragam Sejuta Harapan.
Alffy kembali menggaet penyanyi muda Indonesia, Novia Bachmid bersama penyanyi senior Once Mekel dan budayawan Sujiwo Tejo
Teacher Masterclass Batch #4 ini telah mengajak pendidik dari seluruh Indonesia untuk meningkatkan kapasitas sebagai seorang pendidik dalam berbagai aspek.
SENIMAN dan budayawan Sujiwo Tejo mengajak masyarakat Indonesia untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang damai dan bahagia, dengan menyontoh filosofi pemain catur.
SOAL kode "rambut putih" hari-hari belakangan ramai jadi perbincangan netizen, usai Presiden Joko Widodo menyinggungnya sebagai salah satu ciri pemimpin yang memikirkan rakyatnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved