Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENTERI Pariwisata Arief Yahya memastikan pariwisata di Bali masih tetap aman meski Gunung Agung kembali erupsi mengeluarkan material vulkanis pada Senin (2/7) malam.
Erupsi Gunung Agung pada Senin (2/7) malam, belum berdampak terhadap operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, seperti erupsi sebelumnya. Hingga Selasa pagi, operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai masih aman dan berjalan normal.
Guyuran abu vulkanik Gunung Agung berdampak hingga Kabupaten Jember, Jawa Timur. Hujan abu vulkanik yang sangat tipis itu turun di sejumlah wilayah di kabupaten tersebut.
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi kurang lebih 3 menit 38 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pukul 06.19 Wita terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas puncak.
Pihak BPBD Jember bergerak cepat dengan membagikan sekitar 10.000 masker kepada masyarakat di sejumlah titik keramaian seperti bundaran DPRD Jember dan bundaran Mastrip untuk mengantisipasi abu vulkanik tersebut mengguyur ke Jember.
Sebaran debu vulkanik yang mengarah Barat Laut mencapai ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut, sementara yang mengarah ke timur laut berada di ketinggian sekitar 7.000 hingga 7.500 meter di atas permukaan laut.
Kondisi ini mengindikasikan kehadiran material lava segar di dalam kawah.
Pemerintah menegaskan status Bandara Ngurah Rai Bali sudah dibuka kembali sekaligus meminta negara-negara tersebut mencabut peringatannya.
Berdasarkan analisis data secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini aktivitas Gunung Agung masih berada dalam Level 3 (Siaga). Dalam status tersebut direkomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung dan wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas di Zona Perkiraan Bahaya di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.
Ratusan calon penumpang tujuan Bali pada Jumat pagi hingga siang hari, terlihat menumpuk di terminal keberangkatan domestik Bandara Juanda.
Pemerintah telah menyiapkan beberapa bus (Free Charge) untuk melayani penumpang yang akan melakukan konekting flight melalui Bandara Juanda Surabaya. Sementara penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan melalui jalur darat ke Lombok maka sudah disiapkan Bus (Free Charge) menuju terminal Mengwi dan Pelabuhan Padang Bai.
Sebelumnya AirNav Indonesia menginformasikan kepada seluruh stakeholder penerbangan domestik maupun internasional mengenai penutupan sementara Bandara I Gusti Ngurah Rai melalui NOTAM (Notice to Airmen) nomor A2551/18.
Diketahui hingga saat ini baru direkomendasikan bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang ditutup sementara mulai pukul 03.00 WITA sampai dengan 19.00 WITA. Hal itu menyebabkan 48 penerbangan batal.
Sejumlah akses penerbangan di pulau Flores ini masih tergantung dari Bali. Penerbangan untuk labuanbajo dan kota kota lainnya di NTT termasuk Mataram dari Bali dan ke Bali ditutup hingga batas waktu yang belum bisa di pastikan.
Adapun pembatalan penerbangan dari dan ke Denpasar, Bali tersebut sejalan komitmen perusahaan dalam mengedepankan aspek safety operasional penerbangan, khususnya mempertimbangkan sebaran abu vulkanik yang sangat beresiko terhadap keselamatan penerbangan.
Hingga saat ini, inflasi tubuh Gunung Agung masih belum mengalami penurunan. Radius berbahaya tetap di dalam radius 4 kilometer dari puncak kawah. Masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Agung melakukan evakuasi mandiri.
Namun empat penerbangan dari dan menuju Bali melalui Lombok Internasional Airport (LIA) harus dibatalkan akibat penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Pascaerupsi pada Rabu (27/6) pukul 22.21 Wita itu, secara visual teramati kolom gas berwarna putih tebal yang keluar ke permukaan sejak Kamis (28/6) pagi sekitar 200 meter di atas puncak.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved