Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Juventus Imbang lagi, Thiago Motta Ungkap Penyebabnya

Dhika Kusuma Winata
31/10/2024 10:27
Juventus Imbang lagi, Thiago Motta Ungkap Penyebabnya
Thiago Motta.(Juventus)

JUVENTUS dua kali beruntun harus berbagi poin usai ditahan imbang 2-2 melawan Parma pada lanjutan Serie A di Stadion Allianz, Turin, Kamis (31/10) dini hari WIB. Sang pelatih Thiago Motta mengakui Juventus perlu meningkatkan keseimbangan. 

Si Nyonya Tua tertinggal dua gol lebih dulu. Parma unggul berkat gol Enrico Del Prato dan Simon Somn. Tuan rumah menyamakan kedudukan melalui gol Weston McKennie dan Timothy Weah. 

"Kami membiarkan banyak hal terjadi kepada Parma. Kami juga menciptakan banyak peluang, tetapi kami harus mencoba untuk menghindari memberi mereka begitu banyak peluang mencetak gol melalui serangan balik," kata Thiago Motta kepada Sky Sport Italia. 

"Kadang-kadang kami bermain dengan baik. Di waktu lain tidak begitu baik. Kami perlu meningkatkan keseimbangan dari yang baik hingga yang buruk," imbuhnya. 

Hasil itu membuat Juventus masih tertahan di peringkat empat klasemen dengan 18 poin. Meski belum terkalahkan di Serie A, jarak Juventus dengan pemuncak klasemen Napoli terbilang jauh yaitu tujuh poin. 

Lini belakang Juve juga tampak kedodoran. Mereka hanya kebobolan satu gol dalam delapan laga pembukaan tetapi sekarang kebobolan enam gol dalam dua pertandingan terakhir. 

Mereka juga kembali harus bangkit dari ketertinggalan ketika bermain imbang 4-4 ​​dengan Inter Milan pada akhir pekan lalu. 

Jumlah gol yang diterima Juve meningkat sejak cederanya bek Gleison Bremer. Dalam pertandingan melawan Inter, Danilo diturunkan sebagai bek tengah berpasangan dengan Pierre Kalulu sedangkan ketika melawan Parma diduetkan dengan Fabio Gatti. "Kami harus menggunakan gaya sepak bola kami untuk waktu yang lebih lama untuk menempatkan lawan di bawah tekanan yang konsisten," kata Motta. 

"Kesalahan yang kami buat bersifat teknis di sepertiga akhir kedua sisi lapangan. Kami tidak boleh membiarkan tim lawan melakukan serangan balik setiap kali kami melakukan kesalahan dan kehilangan bola, terutama ketika Parma memiliki pemain sayap yang hanya menunggu saat-saat itu untuk menyerang kami," ujar Motta. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya