Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMAIN tengah Timnas Kroasia Luka Modric menyatakan tengah fokus menjalankan Piala Eropa 2024 dan belum memikirkan masa depannya di Real Madrid.
Modric, akan menjalani laga awal di Piala Eropa 2024 bersama Timnas Kroasia melawan Spanyol pada Sabtu (14/6) di Olympiastadion, Berlin.
Modric (38), akan habis masa kontraknya dengan Madrid pada akhir bulan ini. Namun sang gelandang dikabarkan akan menandatangani kontrak baru berdurasi satu tahun setelah rekan setimnya, Toni Kroos, memutuskan untuk pensiun pada musim panas ini.
Baca juga : Euro 2024 Spanyol Vs Kroasia: Adu Taji Pedri dan Modric
"Anda akan segera mengetahuinya (kontraknya dengan Real Madrid). Saat ini saya sedang fokus dengan Kroasia. Ketika saatnya tiba, semua orang akan tahu, saya tidak bisa berkata lebih banyak lagi," kata Modric mengutip ESPN, (15/6).
Modric akan ambil bagian dalam turnamen besar ke sembilannya bersama Kroasia di Jerman bulan ini. Pertama kali ia membela Kroasia di level senior ialah Piala Dunia 2006, yang juga di Jerman.
Ia juga masih bisa menambah jumlah penampilan dengan Timnas Kroasia jika berhasil mencapai Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, saat ia berusia 40 tahun.
Baca juga : Cara Unik Pemain Kroasia Bagikan Jatah Tiket Euro 2024 untuk Keluarga, Dibagi Sesuai Statistik Pertandingan
"Saya berada di usia di mana saya menjalani hari demi hari dan tidak bisa berpikir terlalu jauh ke depan," sebutnya.
"Saya tahu saya tidak memiliki banyak waktu untuk bermain sepak bola, saya sudah berada di penghujung karier. Berapa banyak lagi yang saya tidak tahu."
Selama karirnya bersama Kroasia, Modric telah membantu negaranya mencapai final Piala Dunia 2018, di mana mereka kalah dari Prancis, dan finis di posisi ketiga dalam kompetisi yang sama di Piala Dunia 2020 Qatar.
Baca juga : Mount tidak Sabar Berhadapan dengan Modric
"Saya selalu percaya pada diri saya sendiri, tetapi saya selalu mengatakan jika seseorang memberi saya selembar kertas dan berkata 'Tuliskan apa yang ingin Anda capai dalam karir Anda,' saya pasti akan takut untuk menuliskan semua ini," beber Modric.
"Saya tidak menyangka semua ini akan terjadi. Namun, setelah bertahun-tahun, di sinilah saya berada," imbuhnya.
Umur panjang Modric di sepak bola internasional sangat kontras dengan pemain sayap Spanyol, Lamine Yamal, 16, yang akan menjadi pemain termuda yang tampil di putaran final jika ia tampil melawan Kroasia akhir pekan ini.
Baca juga : Kroasia Masih Andalkan Modric di Piala Eropa
Pemain Barcelona, Yamal, bahkan belum lahir saat Modric ambil bagian dalam turnamen besar pertamanya di tahun 2006.
"Saya merasa tua ketika mendengar hal-hal seperti itu. Tapi yang bisa saya katakan adalah bahwa usia tidak menjadi masalah. Apakah Anda muda atau tua, yang terpenting adalah apa yang Anda tunjukkan di atas lapangan," kata Modric.
"(Yamal) telah melakukan hal-hal yang luar biasa musim ini. Semua orang melihatnya sebagai ancaman besar bagi tim Spanyol ini. Ia memiliki potensi yang sangat besar dan karier yang luar biasa di depannya,” ujarnya, (Z-8)
Asosiasi sepak bola Swedia (SvFF) dan Kroasia (HNS), Jumat (13/7), masing-masing didenda 50.000 franc Swiss oleh FIFA karena sejumlah pemain mereka melangggar peraturan-peraturan pemasaran dan media badan sepak bola dunia itu terkait perlengkapan bermain.
Setelah Serbia tersingkir di babak awal, Djokovic memicu kontroversi ketika dia menyatakan akan mendukung Kroasia di laga semifinal melawan Inggris.
Kroasia bermain lebih lama 90 menit dan memiliki waktu istirahat yang lebih sedikit satu hari ketimbang Prancis menjelang laga final.
Luka Modric, Ivan Perisic, dan Mario Mandzukic bakal lebih tajam dibanding saat menjungkalkan Inggris pada laga semifinal.
Seusai pertandingan, kedua federasi yang menaungi timnas masing-masing pun saling berbalas pujian.
Meski kalah dari Prancis di Moskow, Minggu (15/7), Kroasia meraih hasil terbaik mereka di Piala Dunia, melampaui tempat ketiga yang dimenangkan 20 tahun lalu di Piala Dunia di Prancis.
Lloris menegaskan bahwa juara Piala Dunia Jerman dan juara bertahan Piala Eropa Spanyol lebih layak menyandang gelar tim unggulan.
Para pemain timnas Albania menumpang bus tingkat bercat merah dan hitam diarak keliling Kota Tirana.
Tim besutan Joachim Loew itu melaju ke babak 16 besar dengan status juara Grup C setelah menang atas Ukraina dan Irlandia Utara serta bermain imbang melawan Polandia, tanpa kebobolan satu gol pun.
Luis Enrique akhirnya dipilih menjadi nahkoda baru 'La Furia Roja'--julukan Spanyol-- pasca kegagalan di Piala Dunia 2018.
Mantan gelandang Sporting Gijon, Real Madrid, dan Barcelona, Luis Enrique memenangi dua gelar Liga Spanyol, satu Liga Champions, dan tiga Piala Raja sebagai pelatih Barca sejak 2014 sampai 2017.
Di laga final, Prancis akan berhadapan dengan pemenang laga antara Inggris dan Kroasia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved