Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
CESAR Luis Menotti, yang memimpin timnas Argentina menjadi juara Piala Dunia 1978, meninggal dunia di usia 85 tahun. Hal itu diumumkan Federasi Sepak Bola Argentina, Minggu (5/5).
Menotti, yang lahir di Rosario, Argentina pada 1938 tampil membela timnas Argentina sebanyak 11 kali pada 1960-an.
Dia menukangi 11 klub, beberapa di antaranya lebih dari sekali, serta dua timnas dalam karier kepelatihan selama 37 tahun.
Baca juga : Sepak Bola Jerman Berduka Atas Meninggalnya Beckenbauer
Menotti paling dikenang karena keberhasilannya membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 1978 dan Piala Dunia U-20 1979.
Dia juga dikenal karena mempertahankan ide romantis sepak bola ketika timnas Argentina mulai dikenal karena reputasinya memainkan pendekatan keras yang cenderung kasar.
Di final Piala Dunia 1978, Argentina, yang merupakan tuan rumah, mengalahkan Belanda 3-1 lewat babak tambahan waktu setelah Mario Kempes mencetak dua gol ke gawang Belanda yang tidak diperkuat Johan Cruyff, yang menolak tampil di Piala Dunia tersebut.
Baca juga : Jersey yang Dipakai Messi di Piala Dunia 2022 Terjual Rp121 Miliar
Keberhasilan Argentina menjadi juara Piala Dunia 1978 diwarnai kontroversi karena banyak negara merasa negara Amerika Selatan itu seharusnya tidak menjadi tuan rumah karena dipimpin junta militer.
Di Piala Dunia 1978 itu, Menotti memutuskan tidak membawa bintang muda berusia 17 tahun Diego Maradona, yang telah melakukan debut untuk timnas Argentina, setahun sebelumnya.
"Saya melakukan apa yang saya rasa harus dilakukan. Saua menyayanginya lebih dari orang lain. Saya jatuh cinta dengan Diego. Dia masih sangat muda dan sangat mungil," kata Menotti.
Baca juga : Panpel Dituding Bertanggung Jawab Atas Bentrokan Pendukung Brasil dan Argentina
Di laga babak penyisihan grup tahap kedua, Argentina yang bermain usai Brasil mengalahkan Polandia mengetahui mereka harus menang atas Peru dengan selisih minimal tiga gol untuk melaju ke final.
Tim Tango menang 6-0 dengan Kempes dan Leopoldo Luque masing-masing mencetak dua gol. Meski Argentina tampil apik, kemenangan telak itu memicu kecurigaan.
Menotti, yang dijuluki 'Si Kurus', dikenang karena penampilannya di sisi lapangan karena kerap merokok dengan rambutnya yang gondrong.
Baca juga : Argentina Kalahkan Brasil di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
"Saya tidak pernah pergi ke tukang cukur. Saya memotong rambut saya sendiri," tegasnya.
Meski ayahnya meninggal karena kanker saat Menotti baru berusia 16 tahun, dia juga menjadi perokok berat. "Rokok adalah sahabat saya dalam kesepian," ujarnya.
Menotti baru berhenti merokok setelah menjalani operasi paru pada 2011.
Pada 1979 bersama Maradona, Menotti memimpin Argentina menjadi juara Piala Dunia U-20 usai mengalahkan Uni Soviet 3-1 di laga final.
Kiprah Menotti bersama timnas Argentina berakhir selepas Piala Dunia 1982. Argentina disingkirkan Brasil usai kalah 3-1 di putaran kedua dengan Maradona diganjar kartu merah.
Menotti kemudian memenangkan dua gelar dalam dua musim besama Barcelona sebelum hijrah ke Italia, Meksiko, Uruguay, dan kembali ke Argentina.
Sebagai pemain, Menotti mengawali kariernya sebagai striker di Rosario Central.
Dia kemudian hijrah ke Boca Juniors, tempat dia memenangkan gelar Liga Argentina, dan kemudian ke New York Generals, dan klub Brasil Santos, tempat dia bermain bersama Pele.
Usai gantung sepatu, Menotti menjadi asisten pelatih klub rival Rosario Central, Newell's Old Boys.
Pada 1973, dia mengantarkan Huracan menjadi juara Liga Argentina untuk pertama kali sejak 1928.
Dia kemudian menjadi pelatih timnas Argentina pada 1974 dan dipertahankan saat junta militer mengambil alih pemerintahan pada 1976. (AFP/Z-1)
PRESIDEN Prabowo Subianto menyatakan Indonesia kehilangan sosok ekonom senior dan tokoh nasional Kwik Kian Gie. Gagasan dan jasa yang diberikan oleh Kwik disebut cukup berarti bagi Indonesia.
Pak Kwik di atas segalanya adalah pendidik. Maka beruntunglah kita karena tiga tahun lalu sekitar 870 tulisannya berhasil dihimpun ke dalam trilogi Kwik Kian Gie: Bunga Rampai Pemikiran.
Malcolm-Jamal Warner menciptakan banyak momen TV yang terukir dalam ingatan anak-anak Generasi X dan orangtua mereka lewat perannya sebagai Theo Huxtable di serial The Cosby Show.
DIOGO Jota dikenal sebagai penyerang sayap yang memiliki kecepatan bergerak dengan bola.
USTAZ Yahya Waloni meninggal dunia. Saat mengetahui kabar duka itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyatakan berduka dan benar-benar terkejut
Darius Sinathrya meminta dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dan hal yang kurang berkenan dari almarhum ayahnya tersebut semasa ia hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved