Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HATTRICK Claudio Echeverri bawa tim nasional Argentina U-17 membungkam tim nasional Brasil U-17 3-0 dalam pertandingan perempatfinal Piala Dunia U-17 2023 di Jakarta International Stadium, JIS, Jakarta, Jumat (24/11).
Pertandingan berjalan sengit selama 15 menit, Argentina mengambil inisiatif serangan melalui sektor kiri. Brazil kerap kesulitan mengembangkan permainan dengan umpan-umpan panjang yang langsung mengarah ke dua lini sayap mereka.
Di menit ke-25, melalui serangan balik Estevao mampu mengirimkan umpan silang ke sektor kanan pertahanan Argentina, namun tidak ada satu pun pemain Brazil yang dapat menyambut umpan Estevao.
Baca juga : Pelatih Brasil U-17 Terima Kekalahan dan Ucapkan Selamat untuk Argentina U-17
Tiga menit berselang, Argentina langsung membalas serangan Brazil. Pergerakan individu dari Echeverri meliuk-liuk di barisan pertahanan Brazil. Echeverri mendapatkan ruang dan melesatkan tembakan yang sempat memantul mengenai Da Mata, Phillipe Gabriel tak dapat menjangkau bola dan membuat skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Argentina.
Brazil seperti mati kutu menghadapi agresivitas lini belakang Argentina yang melakukan pressing. Pergerakan dari Rayan, Kaua Elias dan Estevao mampu terus dibendung. Sementara lini tengah Brazil, kerap kecolongan bola.\
Hingga babak pertama berakhir, keunggulan 1-0 untuk Argentina bertahan.
Baca juga : Dua Raksasa Terjungkal di Piala Dunia U-17
Memulai babak kedua, Brazil langsung tampil menekan dengan kombinasi serangan umpan satu-dua.
Hingga 50 menit pertandigan berjalan Brazil telah melepaskan sepuluh tembakan dengan empat diantaranya mengarah ke gawang, sementara Argentina melepaskan sembilan tembakan ke gawang dengan dua diantaranya mengarah ke gawang.
Echeverri kembali menunjukkan tarian dengan meliuk-liuk melewati dua pemain Brazil dan melepaskan tembakan ke sisi kanan gawang Gabriel. Di menit ke-58, Argentina unggul 2-0.
Baca juga : Argentina dan Jerman Ingin Buat Sejarah Baru di Indonesia
Menit ke-64, Argentina memperoleh peluang emas melalui Subiabre yang melesatkan tembakan dari dalam kotak penalti. Phelipe Gabriel mampu menepis bola.
Melalui skema serangan balik, umpan terobosan Agustin Roberto mampu diselesaikan dengan mudah oleh Echeverri yang tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Gabriel. Echeverri dengan mudah melewati Gabriel dan menyontek bola ke arah gawang yang kosong. Argentina unggul 3-0 di menit ke-72.
Pemain Argentina terus membombardir pertahanan dari Brazil melalui dua sektor sayap. Hingga menit ke-80, Argentina telah melancarkan 16 tembakan dan enam diantaranya mengarah ke gawang. Sementara Tim Samba melesatkan 12 tembakan dengan lima tembakan mengarah ke gawang.
Hingga peluit akhir pertandingan, skor 3-0 bertahan untuk kemenangan Argentina atas juara bertahan Brazil.
Dengan hasil ini membuat langkah Tim Tango melaju ke semifinal dan akan berhadapan dengan Jerman yang pada pertandigan sebelumnya mampu menundukkan Spanyol dengan skor tipis 1-0. (Ant/Z-5)
Dalam laga di Neo Quimica Arena, Sao Paulo itu, gol Vinicius Junior menjadi penentu sekaligus memberikan kemenangan perdana bagi pelatih baru Brasil, Carlo Ancelotti.
Laga melawan timnas Ekuador ini merupakan kali pertama Carlo Ancelotti menukangi timnas Brasil usai didatangkan dari klub La Liga Real Madrid.
Sejak melakukan debut di Piala Dunia 2022 Qatar, Vinicius Junior menjadi pemain reguler dalam skuad Selecao, tetapi kerap gagal mereplikasi penampilan gemilangnya di level klub.
Carlo Ancelotti mendapatkan tantangan besar lainnya yaitu membuat Brasil menjadi juara dunia setelah terakhir kali melakukannya pada 2002.
"Ini benar-benar kesempatan yang menantang, karena Brasil pernah 4 kali juara dunia U-17, terakhir 2019, serta 14 kali juara CONMEBOL U-17, dengan gelar terbaru tahun ini,"
Carlo Ancelotti akan resmi menukangi timnas Brasil setelah La Liga musim 2024/2025 tuntas. Tim Samba mengalami penurunan performa sejak ditinggal Tite pada Desember 2022.
Di Piala Dunia U-17, timnas Indonesia berada satu grup dengan juara empat kali Brasil, Honduras, dan negara debutan Zambia di Grup H.
Hasil itu menjadi tantangan tersendiri bagi timnas U-17 Indonesia, mengingat mereka bakal bertemu juara Piala Dunia U-17 empat kali Brasil.
PERTAMA kali dalam sejarah, Garuda Muda berhasil lolos ke Piala Dunia U-17 2025 melalui jalur kualifikasi. Prestasi luar biasa juga ditorehkan anak-anak muda Indonesia di ajang Piala Asia U-17.
PELATIH timnas U-17 Indonesia Nova Arianto mengungkapkan banyak aspek yang perlu ditingkatkan usai kekalahan Garuda Muda di perempat final Piala Asia U-17 2025
KEKALAHAN timnas Indonesia U-17 di perempat final Piala Asia U-17 2025 menjadi pelajaran berharga menghadapi Piala Dunia U-17 2025. Waktu sekitar enam bulan lebih dapat dimanfaatkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved