Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pengamat Puji Sentuhan Nonteknis Erick Thohir

Akmal Fauzi
17/5/2023 17:36
Pengamat Puji Sentuhan Nonteknis Erick Thohir
Tim tim U-22 Indonesia merayakan kemenangan pada final melawan Thailand 5-2 pada SEA Games 2023(Nhac NGUYEN / AFP )

CAPAIAN tim U-22 Indonesia menjuarai SEA Games 2023 dinilai bukan faktor kebetulan. Keberhasilan ini didesain bersama antara pelatih, ofisial, dan juga PSSI. Kolaborasi seluruh elemen membuat Tim Garuda Muda onfire di lapangan.

"Medali emas adalah hasil desain, bukan kebetulan. Mulai dari pemilihan pemain, proses persiapan, hingga event berlangsung semua terencana dengan baik. Para pemain tim U-22 Indonesia bisa berlaga dengan tenang karena situasi yang benar kondusif," kata pengamat sepak bola Muhammad Yusuf Kurniawan, Rabu (17/5).

Apresiasi diberikan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang tidak memberikan tekanan psikologis berlebihan kepada pemain dan juga ofisial.

Baca juga: Emas itu Kembali

"Erick memikul beban yang sifatnya non teknis, sementara pelatih dan pemain bisa fokus 100% pada area teknik. Suasana dalam tim menjadi sehat, seluruh pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan tidak merasa stres dengan beban wajib juara yang mereka pikul," terang Yusuf.

Erick menunjukkan sikap leadership sebagai Ketua Umum PSSI. Ia tak banyak cawe-cawe dan mengambil peran terlalu besar yang membuat peran tim kepelatihan tergerus. Mereka bisa bebas berkreasi tanpa terlalu banyak intervensi.

Baca juga: Federasi Sepak Bola Thailand Minta Maaf atas Insiden di Final SEA Games 2023

"Federasi hadir pada saat-saat tepat. Seperti misalnya memberi dukungan dan injeksi dukungan moral jelang semifinal. Proporsi tekanannya tidak berlebihan. Kondisi ini menciptakan kenyamanan," jelasnya.

Saat menjelang laga final menghadapi Thailand, Erick cenderung menarik diri. Ia menyadari keterlibatannya akan memberi beban berat buat penggawa Tim Merah-Putih. "Ia hadir pada saat yang tepat, memberi suntikan motivasi jelang semifinal dan kemudian membiarkan awak tim kembali konsentrasi menjelang final," jelas Yusuf.

Suasana kondusif amat membantu tim pelatih memberi asupan strategi.

"Sebagai Ketua Umum PSSI, Erick bisa menempatkan posisi dengan baik. Ia terlibat dalam manajerial tapi tidak melakukan terlalu banyak intervensi. Ia juga punya interaksi yang baik dengan pemain, mencoba mendekatkan diri namun tidak berlebihan, tetap memberi ruang kepada mereka, tidak melulu bicara target yang justru memicu ketegangan," ungkap pengamat sepak bola M. Kusnaeni.

Kusnaeni juga menggarisbawahi, ada peran Shin Tae-yong di tim U-22 Indonesia. Ada banyak pemain belia di tim hasil tempaan sang pelatih asal Korea Selatan tersebut. Mereka sudah dibiasakan berlaga di pertandingan sarat tekanan di level timnas senior.

Kusnaeni berharap kepercayaan besar terhadap pemain muda terus dijaga oleh PSSI. Ia meyakini masa depan sepak bola Indonesia cerah. 

"Sepak bola Indonesia bakal bangkit jika kolaborasi harmonis antara pengurus PSSI dan para pelatih serta klub bisa terus dijaga konsistensinya. Kita berharap, Erick terus berbenah. PSSI punya peranan besar dalam pembentukan timnas," jelasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya