Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PELATIH timnas Inggris Gareth Southgate menyatakan bahwa para pemain menjawab tantangannya untuk menunjukan bahwa mereka adalah tim papan atas. Skuat Three Lions hampir kalah dari Jerman di laga kedua Grup A3 Liga Negara UEFA di Allianz Arena, Muenchen, Rabu (8/6) dini hari WIB. Namun, penalti Harry Kane, dua menit jelang laga usai, membuat Inggris mampu mengimbangi tuan rumah 1-1.
Inggris sempat terseok-seok setelah gol pembuka Jerman, yang dicetak Jonas Hofmann pada menit ke-50. The Three Lions bahkan bisa saja kebobolan lebih banyak, setelah operan-operan mereka tidak berjalan dengan baik, khususnya pada babak pertama. Namun, Southgate mengatakan, para pemain mampu menjawan tantangan yang dia berikan.
Inggris kemudian terus menekan Jerman sejak masuknya Jack Grealish, yang menggantikan Mason Mount, 18 menit sebelum laga usai. Southgate mengatakan, meskipun meraih hasil imbang, permainan Inggris lebih baik dari laga sebelumnya saat dikalahkan Hungaria 0-1.
Baca juga: Kane Pastikan Inggris Bermain Imbang dengan Jerman di Liga Negara UEFA
"Sangat penting bagi kami untuk bangkit dari hasil yang mengecewakan. Kami menantang para pemain, bahwa tim papan atas tidak kalah dua kali beruntun dan mereka menanggapinya dengan cara yang benar," kata Southgate.
Southgate menilai permainan berjalan seimbang secara keseluruhan. Southgate merasa hasil imbang di Allianz Arena pantas didapatkan kedua tim.
"Ini pertanda penting bagi mereka. (Kami memiliki) tujuh atau delapan (pemain) yang membawa kami ke semifinal Piala Dunia, itu sebabnya para pemain itu sangat penting bagi kami. Mereka mempertaruhkan tubuh mereka satu sama lain," ujarnya.
Sementara itu, gol itu sangat spesial untuk Harry Kane yang telah mencetak 50 gol untuk Three Lions. Kane cuma terpaut tiga gol dengan Wayne Rooney, yang merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah sepak bola Inggris. Penyerang Tottenham Hotspur itu juga memuji mentalitas Inggris di laga itu.
"Saya suka mencetak gol, saya selalu menyukainya terutama untuk negara saya. Kapan pun saya bisa membantu tim, saya senang melakukannya,” kata pemain berusia 28 tahun itu.
"Sangat penting untuk menunjukkan mentalitas, tertinggal 1-0 kami menunjukkan karakter yang baik untuk kembali ke permainan dan mendapatkan hasil. Kami bermain melawan tim Jerman yang sangat bagus. Kami masih memiliki pertandingan penting, tetapi Piala Dunia akan ada di sini sebelum kami menyadarinya,” jelasnya.
Pelatih timnas Jerman Hansi Flick mengaku kecewa Der Panzer cuma bermain imbang di laga itu. Menurtnya, Jerman yang tampil dominan khususnya di babak pertama bisa mencetak lebih dari satu gol dan memenangkan pertandingan.
"Kami memainkan pertandingan yang hebat tetapi tidak mendapatkan kemenangan kami. Kami mungkin bisa mencetak gol kedua, tetapi kami bermain melawan tim Inggris dengan serangan yang mengesankan,” kata Flick.
Mantan pelatih Bayern Muenchen itu menegaskan, para pemain bermain sesuai taktik yang direncanakan. Untuk itu, Flick tetap mengapresiasi pemainnya.
“Kami menunjukan jenis sepak bola yang kami bayangkan untuk dimainkan,'' kata Flick.
Hasil itu membuat Jerman untuk sementara tertahan di peringkat tiga klasemen Grup A3 dengan koleksi dua poin dari dua pertandingan. Sementara Inggris berada di dasar klasemen dengan raihan satu poin dari dua laga. Puncak klasemen ditempati Italia dengan empat poin dan disusul Hungaria dengan tiga poin. (Theguardian/UEFA/OL-1)
Di level internasional, Frank Mill menjadi bagian dari tim nasional Jerman yang menjuarai Piala Dunia 1990.
Gol Aitana Bonmati di babak tambahan waktu mengantarkan timnas Spanyol meraih kemenangan 1-0 atas timnas Jerman di semifinal Piala Eropa Putri 2025, Kamis (24/7) dini hari WIB.
Kiper timnas Jerman Ann-Katrin Berger menahan dua eksekusi penalti pemain timnas Prancis saat babak adu penalti perempat final Piala Eropa Putri.
Alice Sombath gagal mengeksekusi penalti penentu bagi timnas Prancis, untuk memastikan timnas Jerman melaju ke babak empat besar Piala Eropa Putri melawan timnas Spanyol, Rabu (23/7).
Tempat timnas Jerman di perempat final Piala Eropa Putri akan dipastikan jika Polandia tidak mengalahkan Swedia.
Timnas Inggris sukses menjadi juara Euro U-21 usai mengalahkan timnas Jerman 3-2 lewat babak tambahan waktu di laga final, Minggu (29/6) dini hari WIB.
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved