Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

CEO Piala Dunia 2022 Ingin Bertemu Southgate Bahas Kekhawatiran Soal HAM

Basuki Eka Purnama
01/4/2022 11:30
CEO Piala Dunia 2022 Ingin Bertemu Southgate Bahas Kekhawatiran Soal HAM
Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate(AFP/Glyn KIRK)

KEPALA eksekutif Piala Dunia 2022 Qatar Nasser Al-Khater meminta bertemu dengan Gareth Southgate setelah manajer timnas Inggris itu mengaku tidak senang karena beberapa penggemar tidak akan merasa aman datang ke turnamen tersebut menyusul kekhawatiran atas masalah hak asasi manusia di negara itu.

Homoseksualitas adalah ilegal di negara Teluk tersebut dan ada juga kegelisahan doal hak-hak perempuan. Sementara itu, sebuah laporan Amnesty International menemukan ribuan pekerja migran di negara itu dieksploitasi. Laporan tu langsung dibantah oleh pemerintah Qatar.

Southgate, Maret lalu, mengatakan 'sangat memalukan' ada masalah yang membuat penggemar tak bisa pergi ke Piala Dunia dengan menyoroti hak-hak perempuan dan komunitas LGBTQ+.

Baca juga: Maguire Dicemooh Pendukung Inggris, Southgate Marah

"Seseorang dengan banyak pengaruh, seperti Southgate, seseorang dengan banyak penonton yang mendengarkan apa yang dia katakan, harus memilih kata-katanya dengan sangat hati-hati," kata Al-Khater kepada Sky Sports, dikutip Rabu (31/3).

"Dan, saya pikir sebelum membuat pernyataan seperti itu, ketika menyangkut pekerja, dia perlu datang ke sini dan berbicara dengan pekerja dan memahami apa yang diperoleh pekerja dari berada di sini," lanjutnya.

Undian Piala Dunia akan diadakan di Doha, Jumat (1/4) dan Al-Khater mengatakan dia ingin mendapat kesempatan membahas masalah tersebut dengan Southgate.

"Jadi, saya berharap menyambutnya di sini. Saya berharap bertemu dengannya pada undian dan dia dapat mendengarkan pendapat saya Dia tidak harus mempercayainya, tetapi setidaknya dia harus melangkah sejauh itu untuk memahami perbedaan pendapat dan budaya yang berbeda," tambahnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik