Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SALAH satu pemilik LA Dodgers Todd Boehly bergabung dengan pengusaha Swiss Hansjorg Wyss dalam upaya membeli Chelsea. Keduanya telah tergabung dalam Konsorsium Wyss-Boehly untuk meyakinkan Roman Abramovich untuk menjualnya ke mereka.
Konsorsium Wyss-Boehly sudah mengajukan tawaran resmi untuk bisa segera mengakuisisi Chelsea, memang belum diketahui berapa besar tawaran yang mereka ajukan, namun diperkirakan takkan lebih tinggi dari dua miliar pound sterling.
Wyss, seorang miliarder Swiss berusia 86 tahun sebelumnya mengatakan bahwa harga yang diminta Abramovich sekitar 3 miliar pound sterling atau sekitar Rp 56,7 triliun terlalu tinggi.
Baca juga: Tidak Terpakai di Chelsea, Christensen Sepakat Gabung ke Barcelona
Namun, Abramovich belum memberikan jawaban. Pria asal Rusia tersebut dikabarkan tak yakin dan enggan melepas klub asal London itu pada konsorsium tersebut.
Abramovich dikabarkan enggan melepas Chelsea ke pihak yang salah, dirinya ingin jaminan jika si pemilik baru akan melanjutkan kebijakan yang sudah dia buat, yakni terus melakukan investasi untuk meningkatkan kualitas skuad dan terus mendanai pembangunan Stamford Bridge.(Theguardian/OL-5)
AGRESI yang dilakukan Rusia ke Ukraina ternyata bisa membuat klub Liga Primer, Chelsea juga kena akibatnya.
PEMILIK klub Liga Primer Inggris, Chelsea Roman Abramovich dikabarkan telah dilarang masuk ke Inggris untuk selamanya.
Salah satu anggota parlemen Inggris, Chris Bryant, mengatakan Inggris harus menyita asetnya dan melarang dia memiliki klub sepak bola.
"Abramovich meminta terlalu banyak saat ini. Anda tahu: Chelsea berutang padanya 2 miliar pound sterling (sekitar Rp38,4 triliun). Namun, Chelsea tidak punya uang."
Chelsea telah memenangkan 19 gelar di masa kepemilikan Abramovich, termasuk dua gelar Liga Champions dan lima gelar Liga Primer Inggris.
Abramovich dilaporkan memutuskan menjual Chelsea karena khawatir dirinya akan disanksi oleh pemerintah AS karena keterkaitannya dengan pemerintahan Presiden Rusia Vlaimir Putin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved