Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PRESIDEN Juventus Andrea Agnelli menyatakan ia masih menghormati Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan siap diajak berdiskusi tentang proyek Liga Super Eropa jika lawan bicaranya itu berkenan.
Juventus, bersama Real Madrid dan Barcelona, menjadi tiga klub tersisa di antara para inisiator yang tetap bertahan dengan proyek mereka menggelar liga tengah pekan tandingan Liga Champions.
Pengadilan niaga Spanyol di Madrid, Kamis (1/7), baru saja mengeluarkan putusan bahwa UEFA harus membatalkan semua sanksi yang mereka jatuhkan kepada ketiga klub serta sembilan tim inisiator lainnya yang sudah mundur dari proyek Liga Super Eropa.
Baca juga: Ini Alasan MU Ngotot Datangkan Sancho
Pengadilan itu juga meminta Peradilan Uni Eropa untuk menetapkan apakah FIFA dan UEFA melanggar regulasi persaingan Uni Eropa lewat langkah mereka mencegah pendirian Liga Super Eropa, Mei lalu.
Hal-hal itu menjadi dorongan tambahan bagi Agnelli beserta sekutunya dalam upaya mereka mengubah struktur sepak bola Eropa.
"Saya menegaskan kembali kemauan kami untuk berdialog sebagai cara menghadapi masalah-masalah mendasar di sepak bola Eropa," kata Agnelli
dalam sebuah jumpa pers.
"Kami tidak takut dengan ancaman dan percaya bahwa tindakan legal kami akan membuahkan hasil memuaskan, tetapi kesuksesan terbesar adalah
membuka pintu dialog," tambahnya.
Ketika Liga Super Eropa diproklamirkan, April lalu, UEFA mengecam proyek tersebut. Bahkan, Ceferin, yang sebelumnya punya hubungan dekat dengan Agnelli, menyebut Presiden Juventus itu sebagai ular.
Bersamaan dengan proklamasi Liga Super Eropa, Agnelli menanggalkan kursi presiden Asosiasi Klub Eropa (ECA) serta jabatannya di komisi eksekutif UEFA.
Ia juga menegaskan kembali keyakinannya bahwa Juventus bersama-sama dengan Real Madrid dan Barcelona akan tetap tampil di Liga Champions
2021/22 kendati sempat terancam penyelidikan disipliner UEFA yang belakangan ditangguhkan, pertengahan Juni lalu.
"Kami sangat yakin akan main di Liga Champions 2021/22," kata Agnelli.
"Saya menghormati Ceferin, tetapi mereka yang berkecimpung di dunia bisnis tentu paham apa artinya perjanjian larangan mengungkap informasi,
jadi, dengan saya mundur dari semua posisi, saya percaya telah bersikap dengan benar."
"Saya percaya waktu akan mengurai semua kesalahpahaman ini," tutupnya. (Ant/OL-1)
Menurut jajak pendapat yang digelar OpinionWay berdasarkan permintaan A22, 72% responden di delapan negara Eropa mendukung pembentukan Liga Super Eropa.
Sejumlah klub yang disebut Laporta akan bergabung dengan Liga Super Eropa tersebut menegaskan mereka tidak tertarik bergabung dengan kompetisi baru itu.
"Sepak bola adalah kebebasan. Bebas dari monopoli UEFA, bebas untuk mengejar ide terbaik tanpa takut sanksi," kata CEO A22, Bernd Reichart.
Antonio Guterres memperingatkan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan ekstrim dan supremasi kulit putih di Barat.
"Sejak awal, untuk klub pendiri, ada bonus awal 1 miliar euro, dan per musim, kami bisa mendapatkan sekitar 300 juta euro dari kompetisi itu."
"Semua orang berhak menciptakan sesuatu, menwarkan kepada para penonton apa yang lebih baik dari yang sudah ada. Itu namanya kompetisi."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved