Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR pelaksana Juventus Fabio Paratici menyebut timnya tidak pernah tertutup dan selalu bersikap gamblang sepanjang keterlibatan mereka dalam proyek Liga Super Eropa yang gagal, pekan lalu.
Juventus merupakan satu dari tiga tim Italia, bersama AC Milan dan Inter Milan, yang menjadi 12 klub pendiri kompetisi tengah pekan tandingan Liga Champions tersebut yang diumumkan Minggu (18/4) pekan lalu.
Akan tetapi, proyek itu tampak berakhir setelah sebagian besar klub pendiri mengundurkan diri lantaran derasnya kritik dari masyarakat sepak bola terutama dari suporter mereka sendiri.
Baca juga: Lumat Bologna, Atalanta Naik ke Peringkat Kedua
Presiden Juventus Andrea Agnelli bahkan harus mengaku rencana itu sulit dilanjutkan dengan banyaknya tim-tim yang mundur.
Buntut polemik itu, 11 klub Liga Italia sepakat meminta tim-tim kompatriot mereka yang terlibat dalam Liga Super Eropa untuk menerima
konsekuensi dengan tuduhan mereka 'bertindak dalam rahasia' dengan 'daya rusak serius dan nyata' terhadap sepak bola Italia.
"Kami bersikap dengan penuh kegamblangan dan sangat tenang tentang semua yang terjadi," kata Paratici kepada Sky Italia, Minggu (25/4) malam.
"Saya bertemu presiden (Andrea Agnelli) setiap hari. Ia sangat tenang. Ia merencanakan masa depan dan secara personal saya tahu beliau sangat peduli akan kebaikan sepak bola dan Juventus," tambahnya.
Di sisi lain, Paratici malah mengkritik respon yang diperlihatkan publik soal proyek Liga Super.
"Reaksi kekerasan yang bermunculan setelah pengumuman Liga Super mengalihkan perhatian dari penyebab dan alasan proyek ini dibentuk,"
katanya.
"Banyak hal tidak benar dikatakan sebab tidak satu pun dari klub-klub ini akan mengabaikan liga domestik mereka dan formula kompetisi tidaklah tertutup," pungkas Paraciti.
Sejauh ini, dari tim-tim pendiri hanya Juventus, Real Madrid, dan Barcelona yang ngotot melanjutkan proyek Liga Super Eropa. (Ant/OL-1)
"Sejak awal, untuk klub pendiri, ada bonus awal 1 miliar euro, dan per musim, kami bisa mendapatkan sekitar 300 juta euro dari kompetisi itu."
"Semua orang berhak menciptakan sesuatu, menwarkan kepada para penonton apa yang lebih baik dari yang sudah ada. Itu namanya kompetisi."
"Gagasan liga tertutup yang terdiri dari klub-klub kaya adalah contoh terang benderang dari kartel."
"Mengapa Anda mau membuat sistem dimana Liverpool akan berhadapan dengan Real Madrid selama 10 tahun berturut-turut? Siapa yang mau terus menerus melihat itu?"
Fernandes menjadi pemain pertama dari klub pencetus Liga Super Eropa yang mengungkapkan pendapatnnya.
"Kami tidak terlibat dalam prosesnya, saya tidak, pemain tidak, dan sekarang ini pernyataan sudah keluar kita lihat bagaimana keadaan akan berkembang."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved