Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KEGAGALAN pembentukan Liga Super Eropa akan memiliki konsekuensi bagi 12 klub pendirinya. Hal itu ditegaskan Wakil Presiden Komite Eksekutif UEFA Karl-Erik Nilsson, Rabu (21/4).
Nilsson, yang juga Presiden Asosiasi Sepak Bola Swedia, mengatakan Komite Eksekutif UEFA akan memutuskan apakah akan mengambil tindakan bagi ke-12 klub itu dalam pertemuan mereka pada Jumat (23/4).
"Mereka telah mengalami konsekuensi dengan perasaan malu yang mereka alami. Akan ada konsekuensi juga di dalam organisasi mereka. Dan apakah akan ada konsekuensi lanjutkan, itulah yang akan kita bahas," ujar Nilsson.
Baca juga: Klub Italia Pencetus LigaSuper Bersikeras Sepak Bola Harus Berubah
"Yang pasti konsekuensi itu juga mencakup masalah kepercayaan dan apakah mereka masih bisa dipercaya di masa depan," lanjutnya.
Menurut Nilsson, Komite Eksekutif UEFA akan melakukan evaluasi menyeluruh dan kemudian memutuskan apa yang akan diputuskan oleh sepak bola Eropa mengenai hal itu.
Sebelumnya, Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengeluarkan pernyataan dengan nada rekonsiliasi.
"Yang terpenting, saat ini, adalah kita bergerak maju, membangun kembali persatuan dalam olahraga yang kita cintai ini," tegasnya. (AFP/OL-1)
Menurut jajak pendapat yang digelar OpinionWay berdasarkan permintaan A22, 72% responden di delapan negara Eropa mendukung pembentukan Liga Super Eropa.
Sejumlah klub yang disebut Laporta akan bergabung dengan Liga Super Eropa tersebut menegaskan mereka tidak tertarik bergabung dengan kompetisi baru itu.
"Sepak bola adalah kebebasan. Bebas dari monopoli UEFA, bebas untuk mengejar ide terbaik tanpa takut sanksi," kata CEO A22, Bernd Reichart.
Antonio Guterres memperingatkan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan ekstrim dan supremasi kulit putih di Barat.
"Sejak awal, untuk klub pendiri, ada bonus awal 1 miliar euro, dan per musim, kami bisa mendapatkan sekitar 300 juta euro dari kompetisi itu."
"Semua orang berhak menciptakan sesuatu, menwarkan kepada para penonton apa yang lebih baik dari yang sudah ada. Itu namanya kompetisi."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved