Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KEMACETAN lalu lintas yang terjadi di jalanan Ibu Kota beberapa hari terakhir membuat kebijakan ganjil-genap kembali dikaji oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal itu dilakukan untuk membatasi jumlah kendaraan yang melintas, sehingga mengurangi kemacetan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pihaknya belum membahas lebih lanjut soal penerapan ganjil-genap tersebut.
Meski demikian, jika kebijakan ganjil-genap kembali diterapkan, maka harus ada mempertimbangkan transportasi umum di Jakarta. Menurutnya, pemberlakuan ganjil-genap membuat masyarakat akan kembali berpindah ke transportasi umum. Sementara itu, peraturan penumpang angkutan umum saat ini masih dibatasi.
"Pemberlakuan gage tentu harus dengan pertimbangan penambahan kapasitas angkutan publik. Kalau diberlakukan akan ada perpindahan moda dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Sementara kapasitas angkutan umum masih dibatasi 50%," katanya.
Menyangkut kemacetan yang terjadi di ruas jalan Ibu Kota, Sambodo mengatakan hal tersebut disebabkan adanya pergerakan kendaraan pada waktu yang bersamaan, khususnya pada sore hari.
"Pada saat bulan puasa orang pengen buka puasa di rumah. Jadi rata-rata mulai pukul 16.00 WIB sudah mulai padat," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya masih mengkaji kemungkinan pemberlakuan kembali pembatasan kendaraan melalui sistem pelat nomor ganjil-genap.
"Memang ada peningkatan intensitas kepadatan lalu lintas. Namun masih dalam kondisi wajar terkendali, aman. Kalau memang nanti mulai diberlakukan ganjil-genap. Kita akan lihat nanti," pungkasnya. (OL-8)
Pemprov DKI perlu menjelaskan bahwa ERP bukan pajak tambahan, melainkan mekanisme pengelolaan ruang jalan secara adil
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung meminta Dinas Bina Marga untuk menertibkan seluruh pembangunan atau proyek galian yang menyebabkan kemacetan di Jakarta.
Deddy menjelaskan bahwa tarif untuk kendaraan yang melintas di jalan yang terpasang ERP seperti di beberapa negara maju, jauh lebih mahal dibandingkan lewat jalan tol.
Polda Metro Jaya mengungkap kemacetan parah yang terjadi di ruas Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Jenderal Sudirman pada Rabu (28/5) disebabkan oleh tingginya volume kendaraan.
Integrasi jalan tol eksisting menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok dinilai merupakan solusi strategis untuk mengurai kemacetan di kawasan pusat distribusi logistik nasional tersebut.
Kemacetan disebabkan oleh kesalahan perencanaan operasi di salah satu terminal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved