Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BAYERN Muenchen kembali menegaskan penolakan mereka terhadap Liga Super Eropa, kompetisi tengah pekan tandingan Liga Champions yang baru diumumkan pembentukannya pada Minggu (18/4) lalu.
Dalam pernyataan yang dirilis di laman resminya, Selasa (20/4) malam, Bayern juga menyatakan sambutan mereka terhadap Liga Champions yang baru-baru ini mendapat format baru dan akan mulai diterapkan pada 2024 mendatang.
"FC Bayern tidak terlibat dalam rencana pembentukan Liga Super. Kami yakin bahwa struktur yang berlaku di sepak bola saat ini menjamin landasan yang dapat diandalkan," kata CEO Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge dalam pernyataan tersebut.
Baca juga: Chelsea Siap Mundur dari Liga Super Eropa
"Bayern menyambut baik reformasi Liga Champions, sebab kami percaya ini langkah tepat untuk pengembangan sepak bola Eropa," tambahnya.
Secara pribadi, Rummenigge juga menyatakan dirinya tidak percaya terhadap argumentasi Liga Super Eropa bakal menjadi jalan keluar bagi
klub-klub Benua Biru itu yang menghadapi ancaman krisis finansial karena pandemi covid-19.
"Saya percaya, semua klub di Eropa harus bekerja sama dalam solidaritas untuk memastikan struktur biaya, khususnya gaji pemain dan upah agen, bisa berbanding lurus dengan besarnya penerimaan, agar sepak bola Eropa lebih rasional," katanya.
Liga Super Eropa dibentuk oleh enam tim Inggris, tiga tim Italia dan tiga tim Spanyol dengan Presiden Real Madrid Florentino Perez didapuk sebagai Ketua Umum organisasi tersebut.
Perez mengklaim Liga Super Eropa akan menjadi jawaban dan penyelamat bagi sepak bola.
Liga Super Eropa mendapat tentangan deras bukan hanya dari jajaran otoritas sepak bola seperti UEFA, FIFA maupun organisasi domestik sejumlah negara.
Lebih dari itu, Liga Super Eropa juga direspon dengan kritik keras dari para penggemar sepak bola, termasuk para suporter klub-klub yang terlibat di dalamnya. (Ant/OL-1)
Menurut jajak pendapat yang digelar OpinionWay berdasarkan permintaan A22, 72% responden di delapan negara Eropa mendukung pembentukan Liga Super Eropa.
Sejumlah klub yang disebut Laporta akan bergabung dengan Liga Super Eropa tersebut menegaskan mereka tidak tertarik bergabung dengan kompetisi baru itu.
"Sepak bola adalah kebebasan. Bebas dari monopoli UEFA, bebas untuk mengejar ide terbaik tanpa takut sanksi," kata CEO A22, Bernd Reichart.
Antonio Guterres memperingatkan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan ekstrim dan supremasi kulit putih di Barat.
"Sejak awal, untuk klub pendiri, ada bonus awal 1 miliar euro, dan per musim, kami bisa mendapatkan sekitar 300 juta euro dari kompetisi itu."
"Semua orang berhak menciptakan sesuatu, menwarkan kepada para penonton apa yang lebih baik dari yang sudah ada. Itu namanya kompetisi."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved