Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

UEFA Pertimbangkan Sistem Baru untuk Penyisihan Grup Liga Champion

Basuki Eka Purnama
02/12/2020 10:07
UEFA Pertimbangkan Sistem Baru untuk Penyisihan Grup Liga Champion
Laga Liga Champions antara Liverpool dan Ajax(AFP/Jon Super )

UEFA tengah membahas usulan yang akan menyebabkan perubahan pada babak penyisihan grup Liga Champions untuk memastikan tiap tim akan memainkan 10 laga.

Reformasi Liga Champions itu disebut akan berlaku mulai 2024 saat UEFA berupaya mengatasi upaya pembentukan liga super yang disiapkan klub-klub besar Eropa.

Surat kabar Inggris, The Times, melaporkan sebuah sistem yang akan membuat semua tim berlaga dalam satu kompetisi dan berhadapan dengan 10 lawan yang berbeda, ditentukan dari drawing, menjadi pilihan favorit UEFA.

Baca juga: Henderson Bangga dengan Performa Pemain Muda Liverpool

Sistem itu didesain untuk menghapuskan laga grup yang tidak penting dan menghadirkan laga yang lebih banyak antara klub-klub besar Eropa.

Setelah 10 laga, 16 klub teratas akan lolos ke babak sistem gugur. Tim teratas akan behadapan dengan tim peringkat 16, tim peringkat dua akan berhadapan dengan tim peringkat 15, dan seterusnya, mirip dengan sistem yang digunakan di playoff NBA.

Tim yang duduk di peringkat 17 hingga 24 akan turun ke babak 32 besar Liga Europa.

Saat ini, sebanyak 32 tim bermain di babak penyisihan grup Liga Champions. Mereka di bagi menjadi delapan grup yang terdiri dari empat tim. Duat tim teratas masing-masing grup akan berlaga di babak 16 besar sementara tim peringkat ketiga turun ke Liga Europa.

Kepala Aosisasi Liga Eropa, yang mencakup 29 negara, Lars-Christer Olsson mengatakan proposal baru itu memiliki peluang disetujui negara-negara anggota UEFA.

"Proposal baru itu memiliki peluang disetujui. Namun, yang terpenting adalah melindungi akses bagi semua tim di Eropa dan memastikan jurang distribusi keuangan antara Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Europa tidak semakin melebar," ujar Olsson. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya