Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
DALAM laga Inggris melawan Belgia dalam lanjutan turnamen UEFA Nations League, pelatih Inggris Gareth Southgate memberikan kejutan dengan tidak memasukkan nama Jack Grealish sebagai starter dan memilih Mason Mount.
Inggris dalam laga tersebut pun menang 2-1 atas Belgia setelah pinalti Marcus Rashford dan gol Mount yang membalas gol dari Romelu Lukaku di menit ke 16. Atas kemenangan ini Inggris pun menjadi pemuncak klasmen menggeser Belgia dengan tujuh poin.
Mount membuat gol kemenangan Inggris pada menit ke 60 setelah tembakannya membentur pemain Belgia dan mengecoh kiper Belgia Simon Mignolet.
Dalam pertandingan ini Southgate memang mengambil pendekatan konservatif dengan 3-5-2 untuk meredam gempuran Belgia.
Dalam formasi tersebut banyak yang menanyakan mengapa bintang baru Aston Villa Grealish tidak menjadi starter. Sang pelatih pun kemudian membela Mount yang menurutnya sang pemain kurang diapresiasi, padahal menurutnya Mount merupakan seorang gelandang yang cerdas.
Southgate sebagaimana dilansir Goal menyatakan memilih sang pemain lantaran gelandang 21 tahun tersebut memiliki kombinasi kualitasnya mengolah bola dan kedisiplinannya dalam bermain.
"Ia adalah pemain top. Dia dapat menerima bola meski dalam tekanan. Ia pun memiliki pergerakan yang cerdas. Dia tentu masih perlu belajar. Untuk menemukan ruang di babak pertama itu sulit," tutur Southgate.
Sang pelatih pun menyatakan dalam permainan taktik sebagaimana bertahan dan menyerang diperlukan pemain sseperti Mount yang dapat melakukan keduanya seperti Marcus Rashford maupun Calvert-Lewin.
"Saya membaca banyak hal tentang Mason dan saya rasa dia merupakan pemain yang sangat kurang dihargai, tetapi tidak bagi kami," tegas Southgate.
Kedua pemain pun diperkirakan akan kembali bertarung untuk posisi di starting lineup saat Inggris menghadapi Denmark sebagai tuan rumah Rabu esok. (Goal/OL-4)
Italia memiliki kualitas yang cukup untuk menundukkan Belgia bahkan ketika sang lawan bermain di kandangnya sendiri.
Pengetatan dilakukan juga karena Presiden Prancis Emmanuel Macron juga dijadwalkan menghadiri pertandingan Les Bleus tersebut.
LEE Carsley sangat senang melihat Inggris kembali ke jalur yang benar dalam kampanye Nations League mereka dengan kemenangan 3-1 saat bertandang ke Finlandia.
Selanjutnya The Three Lions akan menjamu Yunani pada 10 Oktober sebelum bertandang ke Helsinki untuk menghadapi Finlandia tiga hari kemudian.
Pemain berusia 39 tahun itu kini telah mencetak 134 gol untuk tim nasional dan 213 kali tampil untuk negaranya.
Italia bangkit untuk berbalik menang meski tertinggal oleh gol cepat Bradley Barcola ketika laga baru berjalan 14 detik.
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved