Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indra Sjafri tetap Puji Penampilan Garuda Muda

Budi Ernanto laporan dari Manila
10/12/2019 22:38
 Indra Sjafri tetap Puji Penampilan Garuda Muda
Pemain Timnas U-22 Indonesia Evan Dimas (kedua kanan) yang cedera menyapa suporter seusai Timnas Indonesia kalah dari Timnas Vietnam(Antara)

PELATIH timnas U-23 Indonesia Indra Sjafri mengatakan permainan yang disuguhkan anak-anak asuhannya di final SEA Games 2019, Selasa (10/12) lebih baik ketimbang laga-laga sebelumnya. Indra menyebut hasil SEA Games kali ini juga lebih baik dibanding ajang dua tahunan itu yang pernah digelar di Singapura dan Malaysia pada 2015 dan 2017.

"Kita tidak masuk final sudah enam tahun. Jadi sebenarnya lebih baik dari enam tahun sebelumnya. Tapi kita coba karena sudah 28 tahun tanpa emas, karena itu kita main lebih terbuka, itu dasarnya," terang Indra seusai pertandingan.

Menurut Indra, dalam laga kali ini yang berlangsung di Stadion Sepak Bola Rizal Memorial Sports Complex, Evan Dimas Darmono dkk telah melakoni pertandingan lebih terbuka karena di final hanya ada dua kemungkinan, yakni kalah atau menang. "Kami ucapkan selamat untuk Vietnam," kata Indra.

The Golden Stars mampu unggul pada bola-bola mati dan hal itu menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Sebab, dua dari tiga gol Vietnam terjadi melalui bola mati yang tak mampu diantisipasi pemain Indonesia dengan baik.

"Vietnam unggul pada bola set piece. Selama dilatih Coach Park, sirkulasi bola dan pergerakan pemain lebih baik. Pemain Vietnam bermain dengan spirit yang luar biasa," ungkapnya.

Meski memuji penampilan lawan, mantan pelatih Timnas U-19 tersebut sangat menyayangkan kejadian yang menimpa Evan pada menit ke-23. Dia menyebut perilaku pemain Vietnam cukup kasar.

 

Baca juga: Timnas Indonesia Gagal Akhiri 28 Tahun Puasa Medali Emas

 

Saat itu, Evan dilanggar pemain lawan hingga harus digantikan Syahrian Abimanyu. Akibatnya, taktik sempat bermasalah lantaran posisi Evan yang cukup sentral di lapangan tengah.

"Pergantian pemain bukan karena kebutuhan taktik akan jadi masalah bagi tim. Saya pikir cederanya Evan di waktu yang masih 23 menit, tentu sangat mempengaruhi proses tim di babak pertama," ungkapnya.

Agresivitas Vietnam juga tak bisa diimbangi meski Indonesia memasukkan Muhammad Rafli untuk menambah daya gedor barisan depan. Pasukan Garuda Muda masih kesulitan membongkar permainan Vietnam yang dikomandoi Doan Van Hau dkk.

"Kita ketinggalan dua gol, lalu Rafli kita masukkan untuk memperbanyak pemain depan untuk mengejar ketertinggalan," katanya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya