Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KONGRES Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) 2 November mendatang di Jakarta dipastikan akan dipantau langsung utusan FIFA dan Federasi Sepak Bola Asia (AFC).
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha mengatakan hadirnya wakil FIFA dan AFC makin memperkuat legitimasi kepengurusan PSSI periode 2019-2023 yang akan dipilih dalam kongres tersebut.
“Kita tentu berharap acara KLB PSSI bisa berjalan dengan lancar dan tertib serta menghasilkan output yang positif untuk sepak bola Indonesia ke depan,” kata Tisha, dilansir dari laman PSSI, kemarin.
Sejauh ini Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) telah menetapkan 11 calon ketua umum, 15 calon wakil ketum, dan 71 calon komite eksekutif (exco).
Para kandidat akan melangsungkan sosialisasi dan kampanye pada 23-31 Oktober. KP juga akan menggelar debat antarkandidat di depan para voter yang terdiri atas 34 asosiasi provinsi (asprov), 18 klub Liga 1, 22 klub Liga 2, 10 klub Liga 3, 1 asosiasi futsal, dan 1 asosiasi sepak bola wanita.
Di sisi lain, jelang kongres PSSI, kerusuhan kembali mencoreng sepak bola Indonesia. Laga derbi Mataram antara PSIM Yogyakarta dan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, di Liga 2 kemarin diwarnai rusuh di dalam lapangan maupun di luar stadion.
Di dalam lapangan, pemain kedua kesebelasan terlibat kericuhan. Hal itu dipicu ketidakpuasan pemain PSIM terhadap sikap pemain Persis yang mengulur-ngulur waktu.
Seusai laga yang berkesudahan 3-2 untuk Persis itu, pendukung PSIM yang tidak puas menyerbu lapangan.
Untuk meredam kerusuhan di luar stadion, polisi bahkan harus menembakkan gas air mata. (Faj/AT/R-1)
Erick memastikan bahwa tahapan administrasi untuk naturalisasi sedang berlangsung dan akan segera dilanjutkan ke proses legislatif.
PSSI mempercepat proses sertifikasi pelatih dengan memanfaatkan teknologi digital dan menurunkan biaya pelatihan di tingkat Asosiasi Provinsi (Asprov).
Presiden Prabowo Subianto menunjukan komitmen dan dukungan tanpa henti terhadap kemajuan sepak bola nasional.
Tantangan sesungguhnya justru akan datang saat Garuda Muda menghadapi tim-tim yang lebih kuat seperti Filipina dan Malaysia.
Romeny hampir dipastikan tak akan tampil di FIFA Match Day pada September.
Jika animo masyarakat meningkat dan sponsor memberikan dukungan lebih besar, format turnamen bisa diperluas di masa mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved