Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Umuh Muchtar Dorong KLB PSSI

Satria Sakti Utama
20/1/2019 20:29
Umuh Muchtar Dorong KLB PSSI
(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

MANAJER Umum Persib Bandung Umuh Muchtar mendorong segera digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mencari suksesor Edy Rahmayadi yang menyatakan mundur dari PSSI 1 pada Kongres Tahunan di Bali, Minggu (20/1).

Saat ini tampuk pimpinan federasi sepak bola Indonesia ini dipegang sementara oleh Pelaksana Tugas (PLT), Joko Driyono.

"Ya nanti tunggulah. Nanti saya harus bicara sama kawan-kawan semua," kata Umuh yang ditanyai kemungkinan untuk mengkordinir kembali digelarnya KLB.

Tugas PLT Ketum PSSI yang dipegang Jokdri,sapaan Joko sejatinya hanya menyisakan satu tahun saja,

Namun, Umuh menilai pergantian Ketum PSSI harus segera dilakukan. Ia pun memproyeksikan pasca pemilihan umum (pemilu) Presiden dan Wakil Presiden yang digelar April mendatang menjadi waktu yang relevan.

"Harus lebih cepat, lebih cepat lebih baik. Setelah pemilu mungkinlah ya," imbuhnya.

Pria 70 tahun ini menjadi perhatian di Kongres Tahunan PSSI setelah disindir oleh Edy Rahmayadi.

Edy menyebut Umuh menjadi salah satu pihak yang menginginkan dirinya segera mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.

Baca juga : KPSN : PSSI Harus Di Sapu Bersih

"Mungkin lebih pantas Umuh pimpin di sini. Silakan. Jangan ada teriak di luar. Tunjukkan kedewasaan. Karena bangsa lain melihat, apa kata orang luar?" ujar Edy dalam pidato sambutannya.

Menanggapi hal tersebut, Umuh mengaku tak sakit hati. Ia menyebutnya sebagai suatu pengorbanan demi PSSI yang lebih baik.

"Itu pengorbanan. Bias saja dari dulu saya selalu jadi korban ya. Tidak apa-apa untuk kebaikan ya. Tapi saya dengan pak Edy berhubungan sangat baik di awal, sekarang ujungnya begini ya saya pasrah saja. Tidak ada masalah," imbuhnya.

Umuh pun menilai Edy dimanfaatkan orang-orang dibawahinya di PSSI sehingga melakukan kesalahan.

"Pak Edy itu orang baik, tidak punya salah dan dia murni disitu. Dia polos rasanya, percaya pada bawahan. Jadi akhirnya teledor, sudah dipercaya malah dikhianati. Soalnya itu bukan kesalahan Pak Edy," tutupnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya