Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
ADA dua jenis kotoran telinga, yaitu yang kering dan basah. Kotoran telinga berperan penting dalam melindungi organ pendengaran dari benda asing dari luar. Meski begitu, terkadang kotoran telinga bisa juga menyebabkan masalah jika sudah terlalu banyak dan menumpuk.
Namun, para ahli dari University College London (UCL)-King’s College London mengungkapkan kotoran telinga ternyata bisa mengungkap tingkat stres seseorang. Hasil penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Heliyon.
Para peneliti menemukan bahwa hormon stres, kortisol, dalam kotoran telinga relatif stabil sehingga mereka menciptakan alat baru yang bisa mengambil sampel dan mengujinya dengan cepat, murah, dan efektif.
Studi dilakukan terhadap 37 partisipan untuk menguji teknik pengambilan sampel yang berbeda, yakni sampel darah, rambut, dan kotoran telinga. Sampel kotoran telinga menghasilkan lebih banyak kortisol daripada sampel rambut.
“Kadar kortisol dalam kotoran telinga tampaknya lebih stabil,” kata penulis utama, Andres Herane-Vives. (Nur/Daily Mail/X-7)
WHO menyatakan bahwa stres merupakan respons alami manusia saat menghadapi tekanan atau perubahan dalam kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami stres.
Menyesuaikan jenis olahraga dengan kepribadian dapat meningkatkan kebugaran dan menurunkan stres.
Faktor risiko cacar api yang paling sering mencetuskan terutama pada dewasa muda itu adalah stres, saat resikonya akan meningkat sekitar 47 persen.
Kondisi macet tidak boleh dipandang sebelah mata karena berbagai studi menunjukkan, kemacetan dan waktu tempuh perjalanan berpengaruh pada tingkat stress, kesehatan dan mental.
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Sebanyak 285.380 peserta dinyatakan lolos dari 860.976 pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved