Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Ilustrasi: Sudi Purwono
Di bawah bukit karangblimbing
di sisi kiri sungai cirajayu
kembang-kembang ilalang asyik bergoyang
lembut disentuh angin
Di bawah tanggul
gemercik air menghilirkan sebuah tembang
oh, kampung tersayang, tempat menyimpan kenang
Sepasang kupu-kupu kuning kecoklatan
seperti sepasang kekasih dimabuk kepayang
saling kejar, berputar-putar, lalu sembunyi
di balik dahan
Angin bukit berembus kian kencang
kembang ilalang kian asyik bergoyang
langgam tembang menendang-nendang ingatan
oh, masa kecil dulu, anak-anak mimpi berhamburan
menceburkan diri ke sungai cirajayu
"Aku mau menjadi penyair
perempuan berhati rembulan!"
Sari sebrang
dari bukit cikadu
suara azan terdengar sayup-sayup
aku pun bergegas pulang meninggalkan ingatan
yang kuyup basahi air mata rindu
Tayem, 1 Maret 2023
Rindu telah patah di dadamu yang selalu rekah
sajak-sajak biru, ungu, hitam juga merah
Kata-kata telah padam dilumat bibirmu yang basah
desah penuh kelembutan
“Peluk aku, peluk sepenuh kasih, sehabis-habis perih.”
Aku telaga pucat tak berwarna
hampir kehilangan rupa
kering kerontang menahan amuk dahaga
retak hati, remuk jiwa
Siang begitu gersang
malam-malam telanjang
tanpa cahaya rembulan, tanpa kilau bintang-bintang
Kini di matamu adalah musim semi tiada henti
bunga-bunga mekar, udara sejuk segar
angan pun berkelakar, duniaku berdenyar
Senyummu menjelma kupu-kupu
menari-nari dalam putaran hari
membangun rumah imaji tanpa tepi, tanpa tapi
“Bawa aku, bawa sejauh-jauh kaumau
ke dalam liang bahagia paling rahasia!”
Tayem, 8 Mei 2023
Aku bunga pinus begitu kering
air mata telah habis
ke mana mengalir?
ke dada seorang penyair
yang selalu menjadi laut bagi rindu, juga sembilu
Malam ini aku ingin langit bertabur bintang
dalam lelap sajakmu berhamburan
berkelap-kelip serupa kunang-kunang
dan oh aku tidak ingin jadi bunga pinus
aku ingin jadi kunang-kunang
nyala paling terang
Namun hidup tidak selalu malam tuan
ada siang dan kau tahu,
selain sabtu aku sangat tidak suka minggu
hari penuh kutukan_rasa cemburu
lebih baik aku pulang ke atas bukit
sebelum batin dijenguk rasa sakit
sebelum engkau menjelma batu karang
Matahari redup berselimut kabut
aku kembali ke rumah kayu
dengan sorot mata sayu
"Aku hanya ingin menjadi satu-satunya wanita
yang kau sebut-sebut namanya
dalam puisi cinta sederhana
memabukkan hati-jiwa!"
Tayem, 28 Mei 2023
Aku mau menjadi penyair perempuan berhati rembulan yang kuyup basahi air mata rindu.
Daun jati hijau warnanya
tak berubah cokelat
sepekat apapun musim
hujan badai kecewa
kering sungai air mata
Daun jati masih hijau warnanya
tak gugur dari tangkainya
sekuat angin menerpa
kokoh pohon jiwa-hatinya
Waktu ke waktu
serupa sayat sembilu
dipikul beban rindu
dipeluk ingatan masa lalu
Mata pagi selalu sama
menatap penuh tanya
hingga kapan daun jati hijau warnanya?”
Di hatimu
musim ke musim
diperam segala ingin
dipendam segala angan
Embun jatuh
menyepuh hati melepuh
seribu puisi setiap subuh
akankah daun jati tetap hijau warnanya?
Tayem, 13 Februari 2023
Malam hanya diam
langit menahan tangis
ada sunyi di tubuh gedung ini
bintang-bintang bersembunyi melipat sepi
rembulan memilih pergi
Jalanan lengang, jauh dari lalu lalang
kesiur angin bertiup lampu-lampu hias meredup
ke mana jiwa-jiwa mengadung degup?
aku duduk menatap wajah langit
ada rasa menghimpit rindu
Bayang-bayang berkelebat
aroma malam kian pekat
teringat kasih sayang begitu hangat
Di teras gedung lantai dua balai desa
aku sibuk melipat kenangan
menjadi baris-baris sajak
kutulis
kugenggam
kuterbangkan
berkelap-kelip serupa kunang-kunang
Tayem, 23 September 2022
Baca juga: Puisi-puisi Shabrina Adliah
Baca juga: Puisi-puisi Bella Akhmadulina
Baca juga: Puisi-puisi Inggit Putria Marga
Dwita Utami, pemuisi, lahir di Cilacap, Jawa Tengah, 14 Desember 1990. Karya-karyanya tersebar di sejumlah surat kabar lokal, media daring, dan buku antologi puisi bersama. Meraih penghargaan sebagai Insan Pustaka Kabupaten Cilacap (2022). Kini tinggal dan bekerja di Desa Tayem, Cilacap. (SK-1)
Sajak-sajak Negar Fitrian - Membenci diri sendiri, memacu kita untuk lupa diri.
Sosok penting pada era puisi baru Peru abad ke-20.
223 Tahun Alexander Pushkin - Kenapa Pushkin diangkat sebagai Bapak Sastra Rusia?
Mengenal Nikolai Nekrasov, seorang penyair realis Ukraina-Rusia penggagas lirik sipil.
Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved