Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DALAM dunia spiritual tasawuf, arti kebebasan (al-hurriyah) amat berbeda dengan arti kebebasan yang berkembang luas di dalam masyarakat. Kebebasan sering diartikan sebagai bebasnya seseorang atau kelompok melakukan apa saja atas nama HAM. Bahkan ada di antara kelompok masyarakat yang memilih menghalalkan segala cara dalam mewujudkan kebebasan itu, alias kebablasan.
Kebebasan dalam perspektif tasawuf adalah merdeka atau keluar dari belenggu sesama makhluk. Mereka tidak lagi mau didikte atau diperbudak oleh sesama makhluk, tidak terkecuali harta dan kemewahan. Mereka menghilangkan semua ketergantungan terhadap dunia materi, sebagaimana dikatakan Ibrahim bin Adham, "Orang yang merdeka adalah orang yang keluar dari dunia sebelum ia dikeluarkan darinya (meninggal dunia)."
Sebagai seorang manusia yang masih hidup, tentu saja masih membutuhkan kepentingan materi demi melangsungkan hidup dan anggota keluarganya, seperti makan, minum, berpakaian, juga uang sebagai alat tukar untuk kepentingan kehidupan sehari-hari. Namun, kebutuhan tersebut tidak sampai membuat dirinya tergantung terhadapnya.
Ciri-ciri orang seperti itu sudah kehilangan ketertarikan terhadap gemerlapnya dunia serta bebas melakukan pengembaraan spiritual tanpa terikat dengan janji relasi bisnis dan kepentingan duniawi lainnya.
Mereka penuh kesungguhan menggarap dunia, tetapi dalam benak menuntut rida Allah SWT. Nabi SAW pernah bersabda: “Hatiku sudah bosan terhadap dunia sehingga batu dan emasnya sama saja bagiku.”
Orang yang merdeka akan mengutamakan etika terhadap sesama makhluk. Maqam bagi orang-orang yang merdeka adalah mulia, dan tempat kemuliaannya ialah pada pelayanannya terhadap orang miskin. Disebutkan, Allah mewahyukan kepada Nabi Daud AS, “Jika engkau menyaksikan orang yang meminta kepadaku maka jadilah ia baginya seorang pelayan.”
Nabi SAW bersabda: "Pemimpin suatu bangsa adalah pelayan mereka." Allah SWT pun berfirman: “Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu),” (QS Al-Hasyr/59: 9).
Mereka lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada diri sendiri. Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya yang membuat merasa memadai seseorang ialah apa yang cukup untuk dirinya sendiri. Pada akhirnya hanya akan berakhir pada empat hasta dan sejengkal tanah pekuburan, dan segalanya akan kembali kepada akhirnya (tempat kembalinya).”
Kesempurnaan kebebasan merupakan hasil dari sempurnanya ubudiah seseorang. Barang siapa ubudiahnya benar-benar karena Allah, maka hasilnya ialah rasa bebas dari segala belenggu sesama makhluk.
Boleh jadi mereka hidupnya sederhana, tetapi itu merupakan pilihannya sebagai bagian dari kebebasan itu sendiri. Untuk apa bergelimang harta, kalau jiwa dan pikiran tidak merdeka. Allahu a’lam.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
Menang Nasaruddin Umar mengenang almarhum Suryadharma Ali sebagai figur yang berdedikasi dalam penguatan tata kelola keagamaan nasional.
Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan bahaya nasionalisme eksklusif yang bisa melahirkan perpecahan. Sebaliknya nasionalisme inklusif menjadi fondasi utama
MENTERI Agama Nasaruddin Umar, menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Suryadharma Ali, Menteri Agama periode 2009–2014.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak jajaran Kementerian Agama untuk mengedepankan Kurikulum Cinta sebagai strategi utama dalam menyelesaikan kasus intoleransi yang terjadi.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meyakini bahwa kuota haji untuk Indonesia pada 2026 tidak akan mengalami pengurangan.
DALAM kitabnya, Tarbiyyah al-Ruhiyyah, Dr Sa’id Hawwa mengingatkan kita bahwa ada empat anak tangga menuju Tuhan.
KONSEKRASI berasal dari bahasa Latin (con: bersama, sacre: membuat suci) yang berarti membuat sepenuhnya suci. Kata konsekrasi juga biasa digunakan dengan arti penahbisan atau pemberkahan.
Maknanya, barangsiapa berbuat zuur, puasanya menjadi sia-sia. Secara syariat, puasanya sah. Secara hakikat, puasanya tidak berguna, tidak bermakna.
SETELAH memiliki kekuatan zikir, QS Ali Imran 191 menyebutkan bahwa seorang ulul albab juga mempunyai kekuatan pikir.
Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup. Setan-setan dibelenggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved