Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Polisi Bantah Tangkap Mahasiswa yang Bawa Poster 'Omon-omon' saat Kunjungan Gibran di Blitar

Siti Yona Hukmana
19/6/2025 20:46
Polisi Bantah Tangkap Mahasiswa yang Bawa Poster 'Omon-omon' saat Kunjungan Gibran di Blitar
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka(Dok.Antara)

POLISI membantah kabar penangkapan terhadap tiga mahasiswa yang melakukan aksi saat kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Kota Blitar pada Rabu (18/6). Ketiga mahasiswa dari aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar itu sempat membentangkan poster bertuliskan "Omon-omon 19 juta lapangan kerja?" dan "Dinasti tiada henti", ketika Gibran tiba di sebuah rumah makan.

"Perlu kami tegaskan, tidak ada penangkapan. Ketiganya hanya kami mintai klarifikasi secara baik-baik di lokasi," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uly saat dikonfirmasi, Kamis (19/6).

Ketiga kader PMII itu diinterogasi, karena berusaha mendekat ke lokasi makan siang Wapres di Rumah Makan Bu Mamik, Kota Blitar sekitar pukul 12.55 WIB. Saat iring-iringan kendaraan Wapres memasuki halaman rumah makan, tiga orang tak dikenal muncul dari gang dan mencoba ke tepi jalan. Petugas pengamanan dari unsur TNI langsung menghalau mereka dan membawa ke trotoar.

"Setelah diperiksa, diketahui bahwa mereka adalah kader PMII Blitar. Tidak ada unsur ancaman, mereka hanya ingin menyampaikan aspirasi," ujar Titus.

Ketiganya yakni Ketua Cabang PMII Blitar M. Toha Ma’ruf, dan dua kader Alex Cahyono, serta Reyda Hafis. Setelah dimintai keterangan, mereka diajak berdialog dan makan bersama di rumah makan yang sama, bersama Kapolres dan Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, yang juga alumni PMII.

"Kami menghadirkan para senior mereka, termasuk Wali Kota, untuk memberikan pembinaan. Pendekatannya dialogis dan kekeluargaan," kata Kapolres.

Titus mengatakan langkah persuasif itu diambil demi mendinginkan suasana dan menjaga kondusifitas agenda kenegaraan. Dia memastikan tidak ada tindakan represif yang dilakukan aparat selama kejadian berlangsung.

"Situasi tetap aman dan kondusif. Kami ingin jaga ruang demokrasi tetap terbuka, tapi juga mengedepankan ketertiban umum," ujar Titus. (P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya