Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PENGENTASAN kemiskinan yang tengah dijalankan Prabowo Subianto dinilai sebagai kerja ideologis. Strategi ini ditandai dengan gerakan serentak melalui jaminan sosial dan bantuan sosial yang masif.
Salah satu contohnya adalah program makan bergizi gratis (MBG) yang bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat kurang mampu. Di samping itu, rencana pendirian 80.000 koperasi desa Merah Putih dengan aliran dana besar juga diyakini dapat mendorong perputaran ekonomi di kalangan masyarakat akar rumput.
Menurut Ketua Dewan Pembina GREAT Institute Syahganda Nainggolan kebijakan semacam ini layak diapresiasi karena menjadi tonggak baru dalam sejarah bantuan sosial di Indonesia, seiring dengan hadirnya jaminan sosial seperti BPJS. Pernyataan ini ia sampaikan dalam diskusi panel yang digelar Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS).
Diskusi tersebut juga dihadiri Ketua Umum Asosiasi Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus (Franky) Welirang, Effendy Choirie selaku Ketua Umum DNIKS, serta pakar kesejahteraan sosial dari Universitas Indonesia Bambang Shergi Laksmono dan mantan Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional Chazali Situmorang.
Lebih lanjut, Syahganda menilai bahwa langkah Prabowo dalam merebut kembali ruang publik dan aset negara dari penguasaan ilegal juga merupakan bentuk keberpihakan pada masyarakat miskin. Revitalisasi aset seperti perkebunan sawit ilegal, penguasaan pantai secara ilegal, serta tambang-tambang tak berizin dan harta koruptor, akan mengubah apa yang disebut sebagai kutukan sumber daya alam menjadi berkah yang dapat dinikmati rakyat.
“Semakin besar aset publik yang dikuasai negara, semakin luas pula akses rakyat miskin untuk menikmatinya,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Kamis 91/6).
Sementara itu, Franky Wilirang mengingatkan pentingnya kehati-hatian pemerintah dalam merancang program sosial agar tepat sasaran. Ia berharap lembaga seperti DNIKS bisa dilibatkan untuk membantu keberhasilan program-program seperti MBG maupun inisiatif CSR (Corporate Social Responsibility).
Banyak perusahaan, menurutnya, telah melakukan pembinaan sosial yang bisa dijadikan contoh, di mana keterlibatan masyarakat secara langsung menjadi kunci keberhasilan. “Pendekatan dari bawah atau bottom-up sangat penting dalam program sosial,” tutup Frenky. (Cah/P-3)
Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan sekaligus melepas keberangkatan anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menuju kegiatan retret di Magelang,
PENGAMAT politik Citra Institute Efriza menilai pernyataan Presiden Prabowo yang disebut hanya memilih pembantu yang berkeringat bersamanya di Pilpres 2024 sekaligus bantahan isu reshuffle
ISU mengenai orang yang tidak berkeringat dan disebut ingin masuk ke dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto tak memiliki implikasi politik secara nyata
KETUA Umum Partai NasDem, Surya Paloh, meyakini Presiden Prabowo Subianto memiliki tekad kuat untuk membawa perubahan besar demi kemajuan bangsa
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar Indonesia memberikan bantuan pengobatan kepada sekitar 2.000 warga Gaza korban perang.
Prabowo Subianto mengisyaratkan tidak akan mengundang kepala negara asing dalam peringatan HUT ke-80 RI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved