Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Densus 88 Dalami Motif Ancaman Bom Pesawat Saudia Airlines

Ficky Ramadhan
18/6/2025 16:46
Densus 88 Dalami Motif Ancaman Bom Pesawat Saudia Airlines
Ilustrasi: Pesawat maskapai Saudi Airlines(AFP/AMER HILABI)

DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mendalami motif teror bom pada pesawat Boeing 777-300ER milik maskapai Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta yang saat itu membawa para jemaah haji.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Densus 88 Antiteror Polri mengatakan pihaknya terlibat untuk berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan ancaman tidak berkembang menjadi sesuatu yang berbahaya.

"Kita dari awal telah merespons itu dengan pengembangan, tapi sampai sekarang belum ditemukan (bom)," kata Mayndra, Rabu (17/6).

Ia menjelaskan ancaman tersebut menggunakan bahasa asing yang diterima petugas. Jadi, pendalaman masih terus dilakukan dan berkoordinasi dengan pihak Arab Saudi.

Adapun, pesan yang dimaksud bertuliskan bahasa inggris yang dikirim dari Mumbai, India, yang pada intinya menebar teror pesawat akan diledakkan saat landing di Jakarta.

"Iya, itu dari email kita melihat apakah ada ancaman potensi dari dalam negeri. Apakah ancaman dari luar negeri, kita juga berkoordinasi dengan otoritas dari Saudi," ujarnya.

"Karena kan objek yang diancam itu asetnya Saudi yang ada di Indonesia. Karena Saudia Airlines kan punya Saudi ya. Bahwa itu adalah benar, bahwa maskapai itu diancam," imbuhnya.

Kendati begitu, Mayndra belum bisa berbicara lebih lanjut perihal ancaman yang dikirim melalui email tersebut. Sebab, pihaknya masih terus melakukan koordinasi di dalam maupun luar negeri untuk mereduksi ancaman tersebut.

"Sampai sekarang belum ada (ditemukan bom), kita juga masih koordinasi dengan antarnegara," tuturnya.

Diketahui sebelumnya, pesawat komersial milik maskapai Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Selasa (17/6) siang, usai mendapat ancaman bom saat penerbangan berlangsung.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Ferry Walikintukan mengatakan, dalam penerbangan tersebut, pilot pesawat menerima informasi adanya dugaan bom di dalam pesawat. Setelah mendapatkan informasi ancaman tersebut, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Kualanamu.

"Kami menerima informasi bahwa pilot pesawat mendapatkan ancaman bom setelah pesawat take off. Akibatnya, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Kualanamu," kata Ferry, Selasa (17/6).

Ferry menjelaskan, pesawat tersebut mendarat dengan selamat di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10.55 WIB. Tak lama, tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Sumut dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan intensif terhadap pesawat dan seluruh barang bawaan.

"Pilot mendapatkan teror bom. Itu pesawat rute Jeddah-Jakarta. Jadi pilotnya yang dapat informasi ada ancaman bom," ujarnya. (P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya