Polri: KKB Gandeng WNA Buat Video Dokumenter Palsu untuk Sebar Fitnah

Siti Yona Hukmana
26/1/2025 08:16
Polri: KKB Gandeng WNA Buat Video Dokumenter Palsu untuk Sebar Fitnah
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2025, Brigjen Faizal Ramadhani(Dok Polri)

POLRI membongkar strategi kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam menyebarkan informasi palsu atau hoaks demi menarik perhatian publik. Salah satu bentuk propaganda yang dilakukan adalah membawa warga negara asing (WNA) untuk membuat video dokumenter palsu yang kemudian disebarkan melalui media sosial.

Hal ini disampaikan Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2025, Brigjen Faizal Ramadhani menanggapi beredarnya video hoaks yang menuduh TNI-Polri mengebom hingga menyebabkan kebakaran sejumlah bangunan. Video itu sejatinya dokumentasi kebakaran Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang pada 2021.

"Kebakaran itu dilakukan oleh KKB, tetapi videonya telah diedit dan dinarasikan seolah-olah akibat bom yang dijatuhkan oleh TNI-Polri,” kata Faizal dalam keterangan tertulis, Minggu, 26 Januari 2025

Faizal mengatakan KKB juga mencoba membangun narasi bahwa mereka melawan pemerintah menggunakan alat perang tradisional. Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. KKB justru menggunakan senjata api untuk melakukan penembakan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil.

"Selain itu, mereka juga terlibat dalam tindakan kriminal lain, seperti pemerkosaan, pembakaran fasilitas publik, dan aksi kekerasan lainnya," ungkap Wakapolda Papua itu.

Faizal menambahkan tindakan kriminal KKB tidak hanya terbatas pada aksi kekerasan. Pada 2021, KKB juga dilaporkan melakukan pemerkosaan terhadap tenaga kesehatan (nakes). Tindakan ini dinilai sebagai kejahatan tidak berperikemanusiaan yang melanggar hak asasi manusia (HAM).

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat Papua untuk tidak mudah percaya pada informasi hoaks yang disebarkan oleh KKB maupun Kelompok Kriminal Politik (KKP). Menurutnya, propaganda ini bertujuan untuk memecah belah dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap pemerintah.

"Masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menyaring informasi yang diterima,” ujar Yusuf.

Polri dan TNI dipastikan terus berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kedamaian di Papua. Termasuk mengupayakan langkah-langkah tegas untuk mengatasi aksi-aksi provokasi yang dilakukan oleh kelompok separatis tersebut. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya