Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
NAMA Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, putra ulama besar KH Maimoen Zubair, mencuat sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam muktamar mendatang.
Usulan ini disampaikan oleh sejumlah masyayikh PPP Jawa Tengah, termasuk KH Fadholan Musyafak, pengasuh Pesantren Fadhlul Fadhlan sekaligus Sekretaris Majelis Syariah DPP Partai PPP.
“Gus Yasin memiliki kemampuan kepemimpinan yang mumpuni, ditambah faktor nasab sebagai putra KH Maimoen Zubair yang berpengaruh di kalangan umat Islam, baik nasional maupun internasional,” ujar KH Fadholan, Senin (6/1).
Gus Yasin juga dianggap berhasil meraih hampir hampir empat juta suara di Jawa Tengah dan terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada pemilu legislatif, hampir menyamai perolehan suara PPP secara nasional.
Dukungan kepada Gus Yasin semakin menguat setelah Ketua DPW PPP Jateng, Masruhan Samsurie, dalam pidatonya pada acara istighotsah peringatan Harlah PPP ke-52 di Kantor DPW PPP Jateng, secara terbuka menyatakan mendukung Gus Yasin maju sebagai kandidat ketua umum.
Dukungan ini juga datang dari sejumlah DPC PPP di Jawa Tengah. “Kemunculan Gus Yasin, bersama nama-nama lain seperti Sandiaga Uno, Jenderal (Purn) Dudung Abdurrahman, dan Gus Ipul, menandakan bahwa PPP masih diminati tokoh-tokoh berkaliber nasional,” ujar Masruhan.
Menurutnya, Muktamar yang direncanakan digelar setelah Lebaran 2025 akan menjadi momentum penting bagi PPP untuk kembali merebut kursi di Senayan pada Pemilu 2029 mendatang. “Tantangan besar bagi Ketua Umum baru adalah membawa PPP kembali ke parlemen, mengingat kegagalan pada Pemilu sebelumnya,” tambahnya.
Nama-nama besar yang disebut, termasuk Gus Yasin, diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi PPP ke depan. Dukungan kepada Gus Yasin juga diamini PPP Solo. Ketua DPC PPP Solo, Edy Jasmanto, secara pribadi sudah mengusulkan sosok Taj Yasin dari dulu, tapi karena terbentur AD/ART maka gagal. Menurut Edy, saat ini sosok Gus Yasin sangat tepat untuk menyelamatkan Partai PPP mendulang suara dan masuk ke Senayan lagi.
"Karena putra Mbah Maimoen dan alumni Sarang. Terbukti waktu pemilihan legislatif, suara DPD untuk beliau banyak. Paling mungkin untuk menyelamatkan PPP adalah sosok Taj Yasin,” tegas Edy.
Dukungan serupa juga diungkapkan Ketua DPC PPP Kota Semarang, Fathur Rohman. “Kalau PPP ingin kembali ke khittah ya pemimpin ke depan ya Gus Yasin. Secara sanad politik nyambung langsung, keturunan Mbah Maimoen,” ujar Fathur Rohman.
Jika terpilih, mustinya Gus Yasin akan menjadi magnit bagi sejumlah kader dan simpatisan lain untuk merawat kembali PPP, sebagaì partai yang berasas Islam.
Hal berbeda diungkapkan Wakil Ketua DPC PPP Cilacap, Taufikurokhman Hidayat. Menurutnya, Pemilu 2029 adalah pemilu super kerja keras bagi PPP kalau ingin masuk Senayan. Perlu ketua umum yang kuat, secara materi dan kemampuan manajerial. (N-2)
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Muktamar kali ini harus menjadi kesempatan emas bagi PPP untuk membesarkan partai dengan memilih sosok ketua umum yang tepat.
Ray menegaskan bahwa PPP memenuhi sarat itu. Maka, jika haji Isam masuk, kemungkinan Jokowi akan didapuk sebagai caketum terbuka lebar.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved