Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
MARINIR, yang kita kenal saat ini sebagai pasukan amfibi yang mampu bertempur di laut dan darat. Ternyata korps ini memiliki sejarah panjang yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Konsep prajurit yang bertugas di kapal perang dan melakukan pendaratan di wilayah musuh sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Meskipun namanya berbeda di berbagai peradaban, peran dan tugas dasar mereka sebagai pelindung dan penyerang dari kapal tetap sama.
Pada masa Yunani kuno, Mereka disebut "ephibatae", yang memiliki peran sebagai detasemen prajurit khusus di atas kapal untuk menghadapi musuh di pertempuran laut.
Saat Kekaisaran Romawi, prajurit kapal disebut sebagai "milites classiarii" atau prajurit armada. Milites classiarii bertugas melindungi kapal perang Romawi dari serangan musuh dan membantu dalam pertempuran darat saat mereka tiba di pantai lawan.
Pada masa kolonial, Kekaisaran Inggris dan Spanyol juga membentuk pasukan khusus yang bertugas di kapal perang. Pada abad ke-16, angkatan laut Spanyol memiliki pasukan marinir yang disebut "Infantería de Marina”.
Di Inggris, pada abad ke-17, dibentuk "Royal Marines", yang berperan sebagai pasukan amfibi pertama di negara itu.
Royal Marines terus berkembang hingga menjadi salah satu unit marinir tertua dan paling terkenal di dunia.
Di Nusantara, konsep marinir mungkin tidak dikenal dengan nama spesifik, tetapi pasukan maritim sudah menjadi bagian penting dari kerajaan-kerajaan maritim seperti Sriwijaya dan Majapahit.
Era modern sekarang ini, sebagian besar negara maritim membentuk pasukan marinir sebagai bagian dari angkatan laut mereka, dengan tujuan utama mengamankan perairan dan pantai negara.
Di Indonesia, Korps Marinir resmi menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan memiliki tugas utama dalam pertahanan wilayah perairan, pengamanan pulau terluar, serta operasi amfibi. (Britannica/Royal Navy/TNI AL/Z-3)
KOMANDAN Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI Endi Supardi, menegaskan bahwa Satria Arta Kumbara tetap harus menjalani hukuman satu tahun penjara jika kembali ke Indonesia
Mantan anggota Korps Marinir, Satria Arta Kumbara, diketahui bergabung dengan kelompok tentara bayaran Rusia setelah terbelit utang dalam jumlah besar dan kecanduan judi online.
Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut, bukan satu-satunya warga negara asing yang bergabung sebagai tentara bayaran di Rusia.
WAKIL Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Laksono menanggapi soal keinginan eks anggota Marinir TNI Satria Arta Kumbara yang pernah menjadi prajurit bayaran militer Rusia.
ANGGOTA Komisi I DPR RI TB Hasanuddin, menanggapi soal keinginan eks anggota Marinir TNI Satria Arta Kumbara pulang ke Indonesia setelah menjadi tentara bayaran di Rusia.
SATRIA Arta Kumbara, mantan prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut, kembali menarik perhatian publik setelah mengutarakan keinginannya untuk kembali ke Indonesia.
MENEMUKAN kembali identitas Indonesia, demikian ide penulisan sejarah yang diusung oleh Kementerian Kebudayaan dengan melibatkan 113 sejarawan dan arkeolog.
ANGGA Dwimas Sasongko bersama Visinema Pictures meneruskan ambisinya untuk menggarap film epik tentang Pangeran Diponegoro berjudul Perang Jawa.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved