Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SATUAN Tugas (Satgas) Yonif RK 753/AVT berhasil menetralisir aktivitas kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah. Masyarakat, khususnya warga di Papua diharapkan agar tidak terhasut provokasi dan turut serta dalam Upaya menjaga kondusifitas aman di wilayah tersebut.
"Respons cepat aparat keamanan Satgas Yonif RK 753/AVT melakukan penindakan terhadap gerombolan OPM," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel Inf Candra Kurniawan dikutip Rabu (17/7).
Candra menjelaskan bahwa saat hendak ditangkap, kelompok OPM sempat memberikan perlawanan bersenjata. Tindakan tegas dari aparat keamanan tersebut mengakibatkan tewasnya tiga anggota kelompok OPM.
Baca juga : Polri Tegaskan Tetap Sebut Komplotan Kriminal di Papua KKB
"Saat akan ditangkap oleh aparat TNI di kios atau warung, gerombolan OPM ini melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan berusaha menembak aparat TNI, sehingga prajurit TNI melumpuhkan dan menembak gerombolan tersebut yang menyebabkan 3 anggota OPM meninggal dunia," ungkapnya.
Pasca kejadian, aparat berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata api rakitan dan bendera bintang kejora. Sedangkan pemimpin mereka yang diidentifikasi sebagai Teranus Enumbi berhasil meloloskan diri.
“Operasi ini dilancarkan setelah adanya laporan kehadiran kelompok bersenjata di Kampung Karubate, Distrik Muara,” jelas Candra.
Baca juga : TNI-Polri Bakal Gunakan Kekerasan pada OPM yang Timbulkan Banyak Korban
Candra menegaskan bahwa kelompok pimpinan Enumbi telah lama menjadi target operasi keamanan karena serangkaian aksi kekerasan terhadap warga sipil dan aparat keamanan.
"Aparat TNI-Polri terus berupaya menjaga stabilitas wilayah dengan melindungi dan melayani masyarakat. Penegakan hukum akan tetap ditegakkan, khususnya terhadap gangguan kelompok separatis," tekan Candra.
Beberapa insiden yang dikaitkan dengan kelompok ini mencakup penyerangan terhadap warga sipil dan aparat keamanan dalam beberapa bulan terakhir. Enumbi sendiri tercatat dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kepolisian sejak tahun 2018.
Baca juga : JK Yakin Konflik di Papua Bisa Diselesaikan dengan Cara Damai
Beberapa aksi yang dikaitkan dengan kelompok ini meliputi penyerangan terhadap tukang ojek bernama Husen (39), penembakan warga sipil bernama Prasetyo (33), Penyerangan terhadap tukang ojek bernama Jainul (44) dan penyerangan serta pembacokkan dua aparat keamanan, Sertu Ismunandar dan Serka Salim.
TNI-Polri mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan melaporkan segala bentuk aktivitas mencurigakan kepada aparat keamanan terdekat.
Sebelumnya, Ali Kabiay, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Barisan Merah Putih RI dan dikenal sebagai tokoh pemuda Papua, menghimbau masyarakat Papua untuk berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum (Kamtibmas) di wilayah mereka.
“Wilayah yang aman sudah tentu ekonomi investasi dan daya beli akan bangkit dengan sendirinya, untuk itu mari kita seluruh komponen masyarakat yakni para tokoh untuk mendukung aparat keamanan untuk menjaga Kamtibmas di seluruh tanah Papua,” tutur Kabiay. (Z-8)
Operasi ini menjadi bukti TNI hadir di Papua untuk melindungi masyarakat dari teror kelompok bersenjata
PASUKAN Komando Operasi (Koops) Habema berhasil melumpuhkan dua Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang sebelumnya menyerang serta membunuh 2 pekerja.
Kedua korban, Rahmat Hidayat (45 th) dan Saepudin (39th) merupakan pekerja bangunan yang bekerja sebagai tukang bangunan yang sedang bekerja mengecat bangunan Gereja.
WAKIL Bupati Jayawijaya Papua, Ronny Elopere mengecam serangan kelompok sparatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang menembak mati 2 warga sipil.
TNI memastikan situasi di enam Desa Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua Tengah sudah kondusif setelah terjadi kontak senjata dengan anggota kelompok separatis OPM.
Dari lokasi kejadian, Satgas TNI mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan dalam aksi kekerasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved