Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Peretasan data yang terjadi terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mencerminkan lemahnya sistem pengamanan data yang dimiliki pemerintah meski sudah menggelontorkan anggaran besar. Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mengatakan sistem pengamanan data yang berstandar mutlak dimiliki. Sebab ancaman peretasan tersebut bisa terjadi kapan saja.
"Sistem pengamanan standar harus dimiliki dari hulu ke hilir," ujarnya, Rabu (4/7).
Sistem pengemanan tersebut tidak bisa berdiri sendiri, harus ada penyempurnaan yang saling mendukung dari berbagai aspek termasuk regulasi atau aturan turunan perundang-undangan.
Baca juga : Gangguan Sistem Pusat Data Nasional Diduga Disebabkan Ransomware
"Tentunya butuh penyempurnaan akan sistem pengamanan data kita yang kerap dicuri/hack oleh pihak asing," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami serangan siber besar-besaran yang mengganggu berbagai layanan penting, termasuk pelayanan imigrasi di berbagai bandara internasional di Indonesia.
Serangan ini diduga merupakan serangan ransomware yang dimulai pada 17 Juni 2024, sekitar pukul 23.15 WIB. Sejumlah data penting di PDNS dihapus atau dienkripsi oleh ransomware, menyebabkan kehilangan data yang mungkin tidak dapat dipulihkan. Ini mencakup data pengguna dan informasi operasional kritis.
Proses pemulihan dan perbaikan sistem yang terkena dampak memerlukan biaya yang besar, termasuk biaya untuk tim respons insiden, perangkat lunak pemulihan, dan langkah-langkah keamanan tambahan. (Z-11)
Sistem BPI sudahdipulihkan lebih cepat dari target yang diberikan pemerintah.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Hokky Situngkir menyebutkan bahwa pusat data nasional (PDN) di Cikarang, Jawa Barat disiapkan.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mempertanyakan kelanjutan kinerja pemerintah dalam mengatasi serangan siber pada PDNS 2 yang sudah empat pekan berlalu.
KABARESKRIM Polri Komjen Wahyu Widada merespons peretasan sistem pusat data nasional (PDN) Kominfo. Wahyu menyebut proses penegakan hukum kejahatan siber ransomware tak mudah.
Secara bertahap beberapa layanan publik pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 telah pulih.
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Indonesia tercatat mengalami jumlah serangan siber terkait APT tertinggi kedua pada tahun 2024, menyumbang 7% dari semua insiden di kawasan Asia Pasifik.
Taktik baru Fog bahkan melangkah lebih jauh karena mereka menjadi grup RaaS pertama yang secara terbuka mengungkap alamat IP dan data curian milik korban mereka di Dark Web.
Pada 2024, 3.055 daftar akses korporat yang dijual oleh Initial Access Broker terdeteksi di pasar web gelap, meningkat 15% dari tahun ke tahun, dengan 427 kasus di kawasan Asia Pasifik.
Ancaman siber yang kian kompleks membuat perusahaan di Indonesia membutuhkan solusi backup yang lebih cerdas dan efisien.
Ransomware yang dijuluki Ymir itu menggunakan metode enkripsi dan penyamaran tingkat lanjut. Ransomware ini juga secara selektif menargetkan file dan berupaya menghindari deteksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved