Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wapres: Kejadian Serangan Siber Pusat Data Nasional Tengah Diinvestigasi

Insi Nantika Jelita
25/6/2024 14:05
Wapres: Kejadian Serangan Siber Pusat Data Nasional Tengah Diinvestigasi
WAKIL Presiden Ma’ruf Amin.(Dok. MI/Susanto)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan pemerintah tengah melakukan pengusutan lumpuhnya Pusat Data Nasional (PDN) akibat serangan siber berjenis ransomware. Masalah ini mengakibatkan layanan publik terganggu, seperti layanan imigrasi menjadi terhambat selama beberapa hari terakhir.

Investigasi dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan pihak terkait.

“Apa yang terjadi itu sedang dilakukan (investigasi) oleh Kominfo, BSSN dan pihak keamanan yang sedang mencari sebabnya,” ujar Wapres dalam keterangan resmi, Selasa (25/6).

Baca juga : Safenet: Gangguan pada PDN Timbulkan Kerentanan Bocornya Data Publik

Seiring berjalannya investigasi, Wapres menekankan pemerintah terus melakukan langkah antisipasi demi melindungi data negara dan masyarakat, serta segala pelayanan publik yang terafiliasi.

“Memang kejadian (serangan ransomware) selalu terjadi di dunia. Oleh karena itu, kita akan memperkuat untuk melindungi kerahasiaan negara, masyarakat, dan juga pelayanan publik jangan sampai terganggu,” tegasnya.

Kebijakan Satu Data

Sebagai salah satu solusi melindungi data masyarakat, Ma'ruf menyampaikan pemerintah akan menerapkan kebijakan satu data nasional agar berbagai data penting negara tidak tercecer dan terintegrasi.

Baca juga : Komisi I Klaim Pemulihan PDN Tengah Dilakukan Secara Berkala

“Gangguan ini menjadi satu pelajaran yang berharga buat kita, untuk itu perlu diantisipasi dan tidak boleh lagi terjadi pada masa yang akan datang,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menjelaskan serangan siber terhadap server PDN ini menggunakan virus ransomware jenis baru yang dikenal sebagai Lockbit 3.0. Menkominfo juga mengonfirmasi adanya permintaan uang tebusan dari peretas server PDN hingga ratusan miliar rupiah.

“Menurut tim, uang tebusan US$8 juta dolar (setsra Rp131 miliar)," ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6).

Pihaknya memastikan tim teknis sedang bekerja keras mempercepat proses pemulihan PDN agar layanan publik normal bertahap. Kerja sama dilakukan bersama BSSN, Polri, kementerian/lembaga terkait, PT Telkom dan mitra penyelenggara lainnya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya