Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SURVEI terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia menyebutkan, elektabilitas pasangan calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar/Cak Imin (Amin) terus mengalami peningkatan. Hal itu berlawanan dengan elektabilitas dua pasangan capres lainnya yang stagnan dan mengalami penurunan.
Dalam survei yang dilakukan pada periode 27 Oktober 2023 sampai 1 November 2023 itu, suara untuk Anies dan Muhaimin tercatat sebesar 24,4%. Lalu, sempat turun pada periode 23 November 2023 sampai 1 Desember 2023 menjadi 22,8%. Kemudian naik lagi pada 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024 menjadi 25,47%.
“Ada dinamika positif buat Anies Baswedan, naik dari 22,8% ke 25,5% kalau saya bulatkan,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis (18/1).
Baca juga: Survei: Anies-Muhaimin bakal Kalahkan Prabowo-Gibran di Putaran Kedua Pilpres
Kebalikan dari elektabilitas Amin, tren negatif terjadi pada pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Suara untuk mereka konsisten turun dalam tiga periode survei.
Suara Ganjar-Mahfud pada 27 Oktober 2023 sampai 1 November 2023 sebesar 30%. Lalu, pada 23 November 2023 sampai 1 Desember 2023 turun menjadi 25,6%. Kemudian, turun lagi pada 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024 menjadi 22,96%.
Tak berbeda jauh dengan hasil yang didapatkan pasangan Ganjar-Mahfud, suara pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka stagnan alias mentok di angka yang tak berbeda jauh.
Baca juga: Elektabilitas Anies-Muhaimin sudah Lampaui Ganjar-Mahfud MD
Pada survei 27 Oktober-1 November elektabilitas 39,7%. Sebulan kemudian atau survei 23 November-1 Desember elektabilitas naik signifikan sampai menyentuh angka 45,8%. Setelah itu, suara justru stagnan dan turun tipis 0,1% menjadi 45,79%.
Survei tersebut dilakukan dengan mewawancarai 1.200 orang di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Indikator Politik Indonesia menggunakan metode stratified random sampling dengan margin of error kurang lebih dua persen. Sementara itu, tingkat kepercayaannya mencapai 95%.
(Z-9)
Ibas-Puspa unggul telak sebesar 45,1% di atas margin of Error dengan petahana Budiman-Akbar yang hanya sebesar 38,3%, dan Pasangan penantang lainnya Isrullah-Usman sebesar 9,1%.
Elektabilitas pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen mengungguli Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Pasangan calon nomor urut 2, Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya dengan elektabilitas 58,0% masih mengungguli pasangan nomor urut 1, Gogo Purman Jaya-Hendro Nakalelo dengan 32,8%.
Elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2, AlHaris-Abdullah Sani dengan 57,2%, masih unggul jauh dibandingkan pasangan nomor urut 1, Romi Hariyanto-Sudirman, yang hanya 26,7%.
Elektabilitas calon bupati (cabup) Bandung nomor urut 1, Sahrul Gunawan masih unggul dibandingkan rivalnya cabup Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna.
Jokowi merupakan tokoh yang berpengaruh di Indonesia. Ia berharap, pendukung Jokowi pun ikit turut serta mendukung Rido.
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved