Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Prabowo: Saya bukan Tukang Menjilat. Saya Dua Kali Dikalahkan oleh Pak Jokowi

Fetry Wuryasti
12/1/2024 14:47
Prabowo: Saya bukan Tukang Menjilat. Saya Dua Kali Dikalahkan oleh Pak Jokowi
Prabowo Subianto(AFP)

DIALOG Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengundang Prabowo Subianto, capres nomor urut 2, Jumat (12/1), setelah sebelumnya menghadirkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada Kamis (11/1) lalu. Saat itu, Prabowo secara terang-terangan memuji kinerja Presiden Joko Widodo dan menyebut dirinya bukan penjilat.

Pada pidato visi misinya, Prabowo mengawali pidatonya mengusung gagasan sebagai anak-anak bangsa Indonesia yang memiliki kepentingan yang sama, yaitu ingin negara menjadi maju, sejahtera, dan makmur, bahwa siapapun yang merasa anak Indonesia merupakan suatu keluarga besar.

“Kompetisi yang benar dan baik diperlukan. Tetapi kompetisi harus dalam kerangka sebagai satu keluarga besar,” demikian Prabowo memulai paparannya dalam Dialog Capres 02 Prabowo Subianto Bersama Kadin, di Djakarta Theater, Jumat (12/1/2023).

Baca juga : Di Depan Kadin, Prabowo Usung Kebijakan Hilirisasi Lanjutkan Kebijakan Jokowi

Dalam paparannya, dia membahas selama 78 tahun Indonesia berdiri dengan pasang surut, sebagai bangsa dan pemimpin Indonesia menurutnya banyak naifnya. 

Alasannya, Indonesia dari masa pergerakan, proklamasi, dan perang kemerdekaan, semua didorong oleh idealisme cita-cita ingin hidup sebagai negara terhormat, dimana rakyat sejahtera, orang kecil bisa tersenyum dan ketawa, dan ingin merdeka, keluar dari penjajahan.

Baca juga : Banyak Menteri jadi Tim Sukses Capres, Program Pemerintah Semakin Dipolitisasi

Pujian Prabowo 

Memaparkan pemimpin dari masa ke masa, Prabowo mengisi pidatonya dengan beberapa pujian bagi para pemimpin Indonesia sebelumnya.

Dimulai dengan, dia merasa bersyukur walaupun banyak perbedaan dan kekurangan tapi itikad baik Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur (Abdurrahman Wahid), Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo menjadi modal bagi bangsa Indonesia. Menurutnya tidak ada pembangunan besar yang seketika jadi, apalagi suatu negara.

“Jadi semua fondasi, sumbangan, harus kita hargai. Jangan kita sedikit-sedikit kembali ke masa lalu, di mana yang diutamakan adalah titik-titik perbedaan dan ketidakcocokan. Harus kita cari titik pertemuan, dan kebersamaan,” kata Prabowo.

Indonesia merupakan negara besar dan majemuk. Apabila anak bangsanya tidak bisa hidup rukun, maka tidak akan tercapai Indonesia yang dicita-citakan. Dia tekankan, tidak ada kemakmuran, tanpa perdamaian. Tidak ada perdamaian, tanpa kearifan para pemimpinnya.

Pujian selanjutnya, Prabowo membahas keberhasilan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dari sudut pandang dia sebagai pengusaha. Dia mengatakan saat ini Indonesia berada di titik yang sangat menjanjikan.

“Di mana ada negara sebesar kita, dengan kondisi ekonomi seperti ini. Inflasi terendah dalam beberapa dasawarsa, harus kita akui. Ini diskusi dialog orang-orang yang rasional dan mengerti. Inflasi terkendali, pertumbuhan salah satu yang terbaik di dunia,” kata Prabowo.

Indonesia juga dia katakan punya kinerja ekspor yang baik. Semua indikator ekonomi menunjukkan kondisi yang baik, meski belum memuaskan. Dia yakin ekonomi Indonesia bisa lebih baik lagi dengan fondasi yang sudah dibangun oleh para pemerintah sebelumnya.

“Harus diakui secara rasional, termasuk berhasil mengelola ekonomi, negara, dan perdamaian,” kata Prabowo. Pernyataan tersebut merujuk kepada Perang di Ukraina, di Gaza, di Sudan, di Mali, hingga perang di Myanmar.

Dia bersyukur dengan warisan pendiri bangsa, dengan Pancasila mempersatukan Bhinneka Tunggal Ika, dan politik bebas aktif non-blok. Bila mau maju terus menuju Indonesia Emas, maka harus punya tekad dan program.

“Kita, Koalisi Indonesia Maju Prabowo Gibran, tidak malu-malu, adalah tim yang ingin melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo. Saya bukan tukang menjilat. Saya dua kali dikalahkan oleh Pak Jokowi. Kalian ketawa kan. Kalah itu sedih, lho. Tetapi saya masih besahabat sama beliau (Jokowi). Saya merasa banyak pikiran Pak Jokowi benar, untuk apa saya sanggah kalau saya setuju,” kata Prabowo.

Prabowo akan melanjutkan program Jokowi

Pada visi misinya, dia akan melanjutkan landasan program yang telah dibangun oleh Jokowi dan semua Presiden Indonesia era sebelumnya, termasuk Megawati. “Semua berjasa harus diakui. Saya juga mengakui Ibu Megawati pun berjasa dan berbuat yang banyak,” kata Prabowo.

Dengan semua landasan tersebut, dia mengajak semua untuk berani untuk berpikir besar. Menurutnya Indonesia telalu lama dijajah oleh negara barat, sehingga terjadi rasa rendah diri inferiority complex, dimana selalu merasa diri tidak mampu, merasa miskin.

“Tidak, kita kaya. Kita mampu, dan harus mampu,” kata Prabowo.

Dia sudah membuat suatu strategi, yang disebut Transformasi Bangsa. Landasannya adalah yang sudah dibuat oleh Presiden Joko Widodo. Falsafahnya adalah ekonomi Pancasila.

Prabowo percaya negara yang berhasil menghilangkan kemiskinan, adalah negara yang memakai ekonomi gabungan, yang terbaik dari kapitalisme, yang terbaik dari sosialisme.

“Itu yang saya sebut ekonomi Pancasila. Strategi kita, mempercepat hilirisasi, pemerataan ekonomi, menghilangkan kemiskinan, dan menghilangkan korupsi. Para pengusaha akan lebih senang dalam suasana pertumbuhan. Saya percaya strategi ini akan membawa pertumbuhan tinggi, dan membawa kesejahteraan bagi kita semua,” kata Prabowo. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik