Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Masyarakat Mesti Pilih Calon Presiden yang Bebas dari Pelanggaran HAM

Candra Yuri Nuralam
12/1/2024 07:10
Masyarakat Mesti Pilih Calon Presiden yang Bebas dari Pelanggaran HAM
Acara Bahtsul Masail(Medcom)

Masyarakat harus selektif dalam memilih presiden dan wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta, Sulaiman Rohimin, meminta masyarakat tidak memilih pasangan calon yang memiliki rekam jejak kelam terutama dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

"Karena prinsip dasar mendukung kejahatan adalah kejahatan. Oleh karena itu, memilih pemimpin yang bermasalah dengan HAM adalah haram. Pemimpin itu pertanggungjawabannya sampai di akhirat," kata Sulaiman dalam agenda Bahtsul Masail yang digelar Lembaga Peradilan Luhur dan FBMK, Kamis (11/1).

Sulaiman mengatakan pemilihan presiden merupakan momen sakral untuk memilih yang terbaik. Oleh karena itu, jika ada calon presiden yang memiliki rekam jejak melakukan kejahatan apalagi pelanggaran HAM, sudah seharusnya tidak dipilih.

Baca juga: Mahasiswa UIN Gelar Aksi Tolak Politik Dinasti dan Pelanggar HAM

"Sebab, presiden yang terpilih nanti akan menjadi pemimpin yang menentukan nasib bangsa ke depan," kata Sulaiman.

Idealnya, ujar dia, pemimpin terpilih harus memiliki empat sifat yang diajarkan Rasulullah SAW. Keempat sifat itu ialah sidiq, amanah, tablig, dan fatonah.

Baca juga: Pola Politik Pemerintahan Jokowi Persulit Penyelesaian Kasus HAM

Senada, Kepala LPL Rakhmad Zailani Kiki mengatakan pembahasan calon ideal tanpa beban masa lalu menjadi penting. Terlebih menyangkut pelanggaran HAM.

"Ingat, dalam hukum Islam, membunuh satu manusia sama saja membunuh seluruh manusia. Sudah 800 kali aksi Kamisan korban penculikan dan pelanggaran HAM berat dilakukan, namun sampai saat ini tidak pernah selesai. Jadi ini bukan sekadar ajang lima tahunan, ini sudah bertahun-tahun persoalan HAM tidak selesai," tegasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya