Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Approval Rating Jokowi Capai 80,2%,

Media Indonesia
08/1/2024 22:00
Approval Rating Jokowi Capai 80,2%,
Presiden Joko Widodo(DOk MI)

SURVEI Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan tingkat kepuasan publik yang sangat tinggi terhadap Presiden Jokowi, hingga mencapai 80,2%. Sebanyak 10,6% di antaranya menyatakan sangat puas dipimpin oleh Jokowi.

Baca juga: Jokowi Rutin Lakukan Peresmian Seremonial Proyek di Tahun Politik

Di sisi lain, sebanyak 17,2% yang merasa tidak puas terhadap Jokowi, di antaranya 3,0% menyatakan tidak puas sama sekali. Sangat jomplang jika dibandingkan dengan mereka yang merasa cukup puas maupun sangat puas. Sisanya 2,6% menyatakant tidak tahu/tidak jawab.

“Tingginya approval rating terhadap Presiden Jokowi yang mencapai 80,2 persen menunjukkan bahwa keberpihakan Jokowi menjadi faktor penentu terhadap kemenangan pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P lewat keterangan yag diterima, Senin (8/1).

Menurut Alfian, faktor keberpihakan Jokowi terbukti berpengaruh jika melihat tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran dibandingkan kedua pasangan capres-cawapres yang lain. “Bahkan sangat besar peluangnya untuk Prabowo-Gibran bisa memenangkan Pilpres dalam satu putaran,” tandas Alfian.

Baca juga: Analis Sebut Prabowo Terlihat tidak Kuasai Data Pertahanan di Debat Capres

Posisi Prabowo-Gibran yang sangat mendukung wacana keberlanjutan ditegaskan pada sesi debat capres maupun cawapres yang telah diselenggarakan oleh KPU. “Prabowo lebih tampak sebagai petahana yang sangat membela kebijakan Jokowi dari serangan capres lainnya,” tegas Alfian.

Hal serupa sulit dilakukan oleh pasangan Ganjar-Mahfud yang terkesan ambigu. “Pada satu sisi Ganjar mengklaim bakal melanjutkan program Jokowi, tetapi di sisi lain juga gencar melancarkan serangan dan kritik terhadap apa yang telah dilakukan oleh Jokowi,” jelas Alfian.

Posisi lebih mudah diambil oleh pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang jelas-jelas menggaungkan wacana perubahan. “Hanya saja Anies-Muhaimin cenderung melawan arus utama publik yang justru menginginkan keberlanjutan, bukannya perubahan,” terang Alfian.

Hasilnya, meskipun elektabilitas Anies-Muhaimin cukup tinggi hingga menggeser Ganjar-Mahfud, tetapi ada batas dukungan publik yang sulit ditembus. “Anies-Muhaimin akan sangat mengandalkan suara ketidakpuasan terhadap Jokowi yang persentasenya minoritas,” pungkas Alfian.

Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 26-31 Desember 2023, secara tatap muka kepada 1200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9% dan pada tingkat kepercayaan 95%. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya