Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
CALON wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menggunakan istilah tak biasa atau sulit saat melontarkan pertanyaan kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar saat debat cawapres, Jumat, (22/12). Saat Gibran diberi kesempatan untuk bertanya kepada Muhaimin, ia bertanya kepada Muhaimin soal upaya menaikkan peringkat Indonesia di SGIE.
SGIE merupakan State of the Global Islamic Economy, Istilah SGIE tidak familiar oleh publik, apalagi Gibran menanyakannya dengan hanya menyebutkan singkatannya tanpa penjelasan lebih lanjut.
Menanggapi hal tersebut, TPN Ganjar-Mahfud menganggap KPU harus memiliki ketegasan dalam hal ini. Politisi Senior PDIP yang juga menjadi Ketua Tim Penjadwalan TPN, Aria Bima menegaskan, pertanyaan yang dilontarkan oleh kandidat harus bersifat substantif bukan hanya menjebak paslon lawan.
Baca juga: Pengamat: Gagasan Pendirian Badan Penerimaan Negara Bukan Solusi Tingkatkan Penerimaan
"Perlu ada satu hal yang ditegaskan juga menyangkut masalah pertanyaan walaupun tidak ditujukan kepada paslon 3, menyangkut singkatan-singkatan itu harus seperti apa? Tidak semua ini mau tanya jawab isi TTS atau memang menjawab substansi? Ini kan singkatannya keliru lagi mau bahasa Indonesia apa bahasa Inggris ini saya kira penting", ujar Aria dalam konpers di media centre TPN di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/12).
Ia menambahkan, tidak semua kandidat mampu menghafal singkatan-singkatan yang tidak familiar. Aria juga menyebut, nantinya para paslon akan saling menjebak untuk mencari singkatan-singkatan tak familiar untuk menjatuhkan paslon lawan.
"Kemudian terkait singkatan apakah dimungkinkan seorang kandidat itu menghafal semua hal terkait dengan singkatan ini? Kan menjawab debat substantif, monggo kalau itu kita ngikut saja, kalau memang dibolehkan ya enggak apa-apa nanti akan saling menjebak soal singkat menyingkatkan gitu. Semua akan cari akan cari singkatan-singkatan yang mungkin itu berlaku umum,” tambahnya.
Baca juga: Pertanyaan SGIE Gibran Kepada Cak Imin Dinilai Tidak Lengkap
Sementara itu, Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menganggap, pertanyaan singkatan seperti yang dilontarkan Gibran kepada Muhaimin mengurangi kualitas debat dan kualitas pertanyaan. Bahkan, Andi yang juga menjabat sebagai Gubernur Lemhannas mengira bahwa SGIE merupakan makanan khas Jogja.
"Rakyat tidak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan debat yang berkualitas. Jadi kemarin Cak Imin kehilangan waktu satu-dua menit karena tidak bisa memakainya, karena langsung dipotong menjadi 10 detik ketika Cak Imin bertanya apa itu SGIE. Waktu saya mendengar kata SGIE itu yang saya bayangkan itu nasi gurih di Jogja,” ungkap Andi.
Memang, strategi Gibran tersebut mirip dengan gaya Presiden Joko Widodo dalam debat Pilpres 2019 berhadapan dengan Prabowo Subianto. Kala itu, Jokowi bertanya soal TPID kepada Prabowo. Andi menganggap strategi tersebut hanya merepotkan dan menghilangkan substansi dan kualitas debat.
"Itu kan memberikan kerepotan yang nggak perlu kepada tim, kepada kami yang bekerja di belakang. Bayangkan kalau nanti tiba-tiba istilah yang terkait dengan lingkungan di debat keempat dengan karbon trading itu semua dikeluarkan dalam bentuk singkatan, akhirnya 10 detik pertama hilang karena untuk menjawab singkatan. Kualitas debat menjadi turun signifikan, jadi akhirnya kita punya Wapres singkatan. Siapa yang menjadi Wapres adalah Wapres yang hafal singkatan, kan repot kalau kita memiliki kriteria baru siapa yang menjadi capres-cawapres terpilih adalah yang jago singkatan,” ujarnya.
(Z-9)
Kegiatan sulih bahasa debat capres dan cawapres yang digelar di Kementerian Kominfo, bekerja sama dengan Pengurus Pusat Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).
KPU mempertimbangkan perpanjangan durasi untuk segmen closing statement pada debat terakhir yang digelar khusus capres pada Minggu (4/2).
Komika dan aktor Fico Fachriza, berpendapat bahwa anak muda memang perlu kritis sekaligus santai. Meski begitu, hal tersebut tidak berarti membenarkan apa yang dilakukan Gibran.
Pengamat politik dari Universitas Jember Muhammad Iqbal menilai calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming belum matang dalam hal kecerdasan emosional.
Pendidikan karakter di Indonesia masih lemah dan perlu diperbaiki. Hal ini dikatakan menjadi modal penting dalam membangun etika yang baik bagi generasi muda.
Surya Paloh memberi tanggapan soal penampilan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam empat debat pilpres.
Politikus PDIP Deddy Sitorus menyambut baik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang disebut bakal berkantor di Papua usai mendapat tugas khusus dari Presiden Prabowo Subianto.
Yusril Ihza Mahendra dan Mendagri Tito Karnavian berbeda pendapat soal kemungkinan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka berkantor di Papua
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan Gibran tidak akan menetap secara permanen di Papua
Deddy mengatakan berkantor di Papua akan menjadi momen penting bagi Gibran. Ia mengatakan Gibran akan berkontribusi bagi pembangunan Papua ketimbang membagikan produk perawatan kulit.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kemungkinan akan memiliki kantor di Papua. Hal ini berkaitan dengan tugas khusus yang diberikan Presiden Prabowo Subianto
Wacana Presiden Prabowo Subianto akan memberi tugas khusus kepada Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua perlu dipertimbangkan secara matang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved