Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENELITI dari lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengingatkan akan tergerusnya suara Prabowo Subianto jika menggandeng Gibran sebagai cawapres.
“Kalau Prabowo menggandeng Gibran justru yang amat diuntungkan adalah Anies Baswedan. Karena mereka akan memiliki materi propaganda yang cukup, dan potensi pengurangan suara Prabowo cukup besar,” ungkap Dedi, dalam keterangannya, Selasa (17/10).
Baca juga: Prabowo: Saya Selalu Merasa Punya Utang kepada Rakyat Indonesia
Dedi mengatakan ketika Gibran dipilih Prabowo sebagai cawapres, maka Gibran tidak dilihat sebagai sosok yang independen. Namun, pemilihan Gibran adalah karena faktor Jokowi.
“Dengan konteks itu, mungkin Prabowo tergiur dengan relawan Jokowi ataupun kepuasan publik terhadap kepemimpinan Jokowi,” kata Dedi.
Namun, lanjut dia, dalam persaingan Pilpres 2024, jika menggandeng Gibran justru Prabowo berpotensi ditinggalkan pemilihnya.
Menurutnya, akan munculnya sejumlah propaganda. Di antaranya, Prabowo akan dianggap sebagai tokoh turut melanggengkan praktik politik dinasti.
Dengan demikian, potensi berkurangnya dukungan ke Prabowo akan berkurang. Terlebih, lanjut dia, dalam survei IPO, Jokowi hanya punya pengaruh terhadap pemilih sebesar 17%-19%.
Hal lain, menurut Dedi, Jokowi akan dianggap sebagai pengkhianat oleh PDIP. Padahal, pemilh PDIP ini lebih loyal ke partai dan Megawati.
“Jadi, di satu sisi Prabowo tidak bisa menghindari propaganda politik dinasti yang menggerus suara, dan di sisi lain Jokowi belum tentu membawa suara ke Prabpwo dari suara PDIP,” papar dia.
Baca juga: Prabowo dan Ganjar Masih Bersaing Ketat
Prabowo yang saat ini sudah memiliki dukungan suara cukup besar, kata Dedi, justru berpotensi kehilangan suara jika menggandeng Gibran.
Prabowo bisa dianggap sebagai figur yang tidak konsisten dengan karakter politiknya selama ini.
“Prabowo menunjuk Gibran sebagai cawapresnya hanya karena faktor popularitas ayahnya, bukan karena kapasitas Gibran,” ungkap Dedi.
Menurut Dedi, sebenarnya Prabowo sudah memiliki kandidat yang cukup kuat untuk dijadikan cawapres, yaitu Erick Thohir atau Airlangga Hartarto.
Menurutnya, Airlangga jelas memiliki Partai Golkar. Begitu juga, Erick Thohir yang dari sisi nama, baik, serta memiliki reputasi politik dan kinerja baik.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno memiliki pandangan sama. Menurutnya, Anies Baswedan akan mendapatkan durian runtuh.
Menurutnya, Prabowo dan Jokowi memiliki pendukung berbeda. “Butuh waktu untuk rekonsiliasi antar pendukung,” pungkas Adi. (RO/S-2)
Menciptakan tes berbiaya rendah dinilai sangat penting karena dapat mempermudah pemeriksaan tahunan untuk penyakit Alzheimer
Peneliti menginginkan pengukuran yang lebih objektif dari asupan makanan cepat saji untuk mempelajari hubungan antara pola makan tinggi energi dari makanan olahan ultra dan hasil kesehatan.
Perjalanan Rahayu Oktaviani meneliti Owa Jawa dimulai pada 2008 ketika dia sedang menyusun skripsi.
OsRKD3 mampu mengaktifkan kembali potensi sel somatik atau sel tubuh tanaman biasa untuk berkembang menjadi embrio lengkap.
Tim UNJ mengadakan pelatihan bagi guru-guru mengenai pengembangan kurikulum, penyusunan media pembelajaran digital, serta kegiatan pendampingan belajar bagi siswa.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
ANGGOTA Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera mengapresiasi putusan MK yang menghapus ambang batas presiden (presidential threshold)
MAJELIS hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta akan membacakan putusan soal gugatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kamis (10/10)
Senator JD Vance, calon wakil presiden dari Donal Trump, berbicara tentang masa kecilnya dan mengkritik kebijakan Presiden Joe Biden.
JD Vance, yang dikenal melalui memoarnya yang laris "Hillbilly Elegy," telah memasuki dunia politik Amerika dengan sorotan yang mencengangkan sekaligus kontroversial.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan calon wakil presiden dari Partai Republik, JD Vance adalah tiruan dari Donald Trump dalam berbagai isu.
PN Jakarta Pusat menolak gugatan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) terhadap Presiden Jokowi terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka, anak sulungnya, sebagai cawapres 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved