Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PENGAMAT politik Djuni Thamrin menyebut bahwa sosok Jenderal (Purn) Andika Perkasa memiliki bekal kuat untuk dipasangkan sebagai bacawapres dari Ganjar Pranowo yang menjadi bacapres PDI Perjuangan. Hal itu disampaikannya mengingat Andika Perkasa tidak memiliki sejarah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
“Andika unggul dalam hal tidak mempunyai catatan hitam dalam perjalanan kariernya sebagai militer dan ia relatif sukses membangun HAM dan demokratisasi dalam SOP militer,” urai Djuni Thamrin melalui pesan tertulis pada Jumat (29/9).
Bagi dosen Universitas Bhayangkara itu, seorang prajurit militer yang punya sejarah pelanggaran HAM akan sulit untuk membangun karir politik saat purna tugas. Pasalnya, sejarah dan cerita kelamnya akan terus terbawa.
Baca juga: Kontras: Kekerasan Aparat di Pulau Rempang Pelanggaran HAM
“Jika terjadi (pelanggaran HAM), maka kecacatan moral akan terus melekat dan terekam. Maka akan sulit membawa negara menjadi mandiri dan berwibawa secara internasional,” tuturnya.
Menurut peneliti Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara itu, Andika Perkasa adalah sosok yang tidak hanya mulus dalam torehan sejarah, namun juga dalam prestasi. Karena menurutnya, seorang abdi negara khususnya prajurit TNI yang pernah memiliki sejarah terkait pelanggaran HAM, dinilai akan memiliki serangkaian krisis ketika memimpin negara.
Baca juga: Pengamat: Jika Andika Perkasa Jadi Cawapres Ganjar, Kontestasi Pilpres akan Menarik
“Bila seorang prajurit militer telah memiliki cacat karier dalam dunia militer, khususnya menyangkut pelanggaran HAM, maka yang bersangkutan tidak punya basis etika dan basis kepemimpinan yang dapat dijadikan referensi untuk terjun dalam dunia politik, setelah pasca tugasnya. Maka akan sulit membawa negara menjadi mandiri dan berwibawa secara internasional,” sambungnya.
Sebelumnya Djuni Thamrin berpendapat, Andika Perkasa dapat dijadikan sebagai sosok “kuda hitam” dalam konstelasi Pilpres 2024 mendatang. Khususnya pada musim pencalonan kandidat capres-cawapres saat ini.
“Ia merupakan ‘kuda hitam’ yang tidak banyak dilirik dan digadang-gadang oleh kelompok tertentu maupun kalangan politik. Andika merupakan sosok strategis yang nyaris dilupakan oleh publik, untuk menjadi kandidat penting dalam pencarian dan penelusuran sebagai Cawapres Ganjar Pranowo,” tutupnya. (Z-7)
Sinergi antara dunia industri dan institusi pendidikan, akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional serta mempercepat kemandirian industri farmasi dan vaksin di Indonesia.
AJANG Indo Defence 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan menjadi momentum penting untuk melakukan penguatan industri pertahanan di Tanah Air.
Hakim federal di San Francisco menolak permintaan California untuk segera melarang penggunaan Marinir dan Garda Nasional oleh pemerintahan Trump dalam operasi penegakan hukum.
Laporan internasional mengungkap Korea Utara telah mengirim jutaan peluru dan ribuan pasukan ke Rusia, membantu serangan terhadap Ukraina.
Di negara manapun instalasi militer jauh dari lingkungan sipil dan mesti steril.
Tinjauan singkat kedua negara tersebut mungkin menunjukkan bahwa Iran, dengan populasi lebih dari sembilan kali lipat populasi Israel dan tentara yang jauh lebih besar, memiliki keunggulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved