Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Andika Perkasa Dinilai Layak Jadi Cawapres, Pengamat: Sukses Bangun HAM di Militer

Akmal Fauzi
29/9/2023 20:10
Andika Perkasa Dinilai Layak Jadi Cawapres, Pengamat: Sukses Bangun HAM di Militer
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa menyampaikan pemaparan saat kegiatan kuliah umum(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

PENGAMAT politik Djuni Thamrin menyebut bahwa sosok Jenderal (Purn) Andika Perkasa memiliki bekal kuat untuk dipasangkan sebagai bacawapres dari Ganjar Pranowo yang menjadi bacapres PDI Perjuangan. Hal itu disampaikannya mengingat Andika Perkasa tidak memiliki sejarah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

“Andika unggul dalam hal tidak mempunyai catatan hitam dalam perjalanan kariernya sebagai militer dan ia relatif sukses membangun HAM dan demokratisasi dalam SOP militer,” urai Djuni Thamrin melalui pesan tertulis pada Jumat (29/9).

Bagi dosen Universitas Bhayangkara itu, seorang prajurit militer yang punya sejarah pelanggaran HAM akan sulit untuk membangun karir politik saat purna tugas. Pasalnya, sejarah dan cerita kelamnya akan terus terbawa.

Baca juga: Kontras: Kekerasan Aparat di Pulau Rempang Pelanggaran HAM

“Jika terjadi (pelanggaran HAM), maka kecacatan moral akan terus melekat dan terekam. Maka akan sulit membawa negara menjadi mandiri dan berwibawa secara internasional,” tuturnya.

Menurut peneliti Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara itu, Andika Perkasa adalah sosok yang tidak hanya mulus dalam torehan sejarah, namun juga dalam prestasi. Karena menurutnya, seorang abdi negara khususnya prajurit TNI yang pernah memiliki sejarah terkait pelanggaran HAM, dinilai akan memiliki serangkaian krisis ketika memimpin negara.

Baca juga: Pengamat: Jika Andika Perkasa Jadi Cawapres Ganjar, Kontestasi Pilpres akan Menarik

“Bila seorang prajurit militer telah memiliki cacat karier dalam dunia militer, khususnya menyangkut pelanggaran HAM, maka yang bersangkutan tidak punya basis etika dan basis kepemimpinan yang dapat dijadikan referensi untuk terjun dalam dunia politik, setelah pasca tugasnya. Maka akan sulit membawa negara menjadi mandiri dan berwibawa secara internasional,” sambungnya.

Sebelumnya Djuni Thamrin berpendapat, Andika Perkasa dapat dijadikan sebagai sosok “kuda hitam” dalam konstelasi Pilpres 2024 mendatang. Khususnya pada musim pencalonan kandidat capres-cawapres saat ini.

“Ia merupakan ‘kuda hitam’ yang tidak banyak dilirik dan digadang-gadang oleh kelompok  tertentu maupun kalangan politik. Andika merupakan sosok strategis yang nyaris dilupakan oleh publik, untuk menjadi kandidat penting dalam pencarian dan penelusuran sebagai Cawapres Ganjar Pranowo,” tutupnya. (Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya