Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMATIAN Imam Masykur karena dianiaya oleh oknum anggota paspampres disebut-sebut ada dugaan terkait dengan mafia peredaran obat ilegal.
Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil menilai TNI perlu mengusut tuntas kasus ini dengan terang benderang untuk mencari tahu keterlibatan tiga anggota TNI yang memeras dan menganiaya Imam Masykur.
"Apakah benar isu soal obat-obatan terlarang. Bisa jadi jaringan mafia obat yang selama ini di backup oknum tidak gratis. Kita harap kapolri dan panglima usut tuntas. Jadi kita tidak lagi dengan peredaran obat-obatan terlarang ini," ujarnya, Rabu (30/8).
Baca juga : TNI: Motif Pelaku Pembunuhan Mencari Keuntungan dengan Meminta Tebusan
Anggota Fraksi PKS ini berharap pihak TNI bisa mengusut keterlibatan anggotanya dan memastikan motif pembunuhan secara transparan.
Baca juga : Kamar Peradilan MA Diminta Awasi Kasus Penganiayaan Oleh Oknum Paspampres
"Apakah benar pelaku tidak kenal korban atau sebenarnya sudah kenal. Mafia obat bermain. Kami dorong bukan hanya memproses tiga anggota yang terlibat tapi juga mendalami kasus di baliknya,” ujarnya.
Pengungkapkan yang transparan itu pun sambung dia tidak hanya membuat terang motif tapi juga membersihkan nama baik daerah serta institusi TNI Polri.
"Karena ada dukungan dari oknum tertentu sehingga mereka punya kepercayaan diri memasarkan dengan berbagai kamuflase. Karena iji bukan hanya cederai nama baik daerah tapi juga institusi polri TNI," tukasnya. (Z-8)
Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto meminta agar ketiga terduga pelaku dapat diberikan hukuman yang setimpal, guna menegakkan keadilan.
Karena uang tebusan yang diminta oleh oknum anggota TNI itu tidak dipenuhi nyawa Imam Masykur pun melayang di tangan oknum TNI tersebut. Jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang.
Johan Budi mengungkapkan ada beberapa kasus Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan LPSK tidak terlihat. Begitu juga kasus penganiayaan okunum Paspampres terhadap warga Aceh hingga tewas.
Pengamat Militer mengingatkan agar jangan sampai ada upaya-upaya yang bertendensi meringankan hukuman dan melindungi anggota Paspampres dan TNI yang menganiaya warga Aceh hingga tewas.
LEMBAGA Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) siap memberikan perlindungan kepada keluarga korban dalam kasus penganiayaan yang di lakukan oleh oknum Paspamres dan 2 Prajurit TNI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved