Gerindra Diuntungkan Coattail Effect, PDIP Terancam Gagal Hattrick

Media Indonesia
22/8/2023 13:18
Gerindra Diuntungkan Coattail Effect, PDIP Terancam Gagal Hattrick
Prabowo Subianto(Antara)

MENGUATNYA dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam ajang pencapresan memberikan coattail effect yang signifikan bagi Gerindra. Temuan survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas Gerindra terus bergerak naik mencapai 16,7%.

Baca juga: Diisukan Hubungannya Retak dengan Jokowi, Ini Jawaban Megawati

Meskipun masih berada pada urutan kedua, Gerindra terus mempersempit jarak terhadap PDIP yang tetap unggul dengan elektabilitas 17,1%. Hanya saja tren kenaikan elektabilitas Gerindra berpeluang menggagalkan tekad PDIP untuk mencetak hattrick pada Pemilu 2024.

“Gerindra memanen coattail effect dari tingginya elektabilitas Prabowo, hingga mengancam upaya PDIP mencetak hattrick,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono lewat keterangan yang diterima, Selasa (22/8).

Baca juga: BRIN Anggap Koalisi Ganjar dan Anies Merupakan Sebuah Kejutan Besar

Menurut Rudi, kenaikan elektabilitas Prabowo tidak lepas dari endorsement Presiden Jokowi yang condong mengarah pada sosok Menteri Pertahanan tersebut. “Jokowi menginginkan presiden berikutnya dapat menjamin keberlanjutan program, seperti pemindahan ibukota,” jelasnya.

Pada perkembangan selama beberapa bulan terakhir, elektabilitas Ganjar cenderung stagnan. PDIP pun hanya bisa merangkul PPP sebagai mitra koalisi, itu pun dengan catatan. “PPP berencana mengevaluasi dukungan jika Sandiaga Uno tidak dipilih sebagai cawapres Ganjar,” ujar Rudi.

Sebaliknya dengan Prabowo, yang tidak hanya menunjukkan komitmen kuat terhadap Jokowi, tetapi berhasil meraih dukungan yang lebih luas dari partai-partai di parlemen. Selain Gerindra, kini Prabowo didukung oleh Golkar (8,9%), PKB (6,8%), dan PAN (2,2%).

Sejumlah partai non-parlemen diperkirakan bakal turut memperkuat koalisi pengusung Prabowo, seperti PSI (6,0%), Gelora (0,8%), dan PBB (0,7%). Ganjar hanya didukung oleh PPP (2,8%, Perindo (1,8%), dan Hanura (0,3 persen).

Di sisi lain, kenaikan elektabilitas Prabowo yang berimbas pada melejitnya Gerindra berpotensi membuat PDIP terjungkal dari posisi unggul. “Pada titik ini PDIP bakal menyadari kepentingannya terancam, apakah akan terus bertentangan dengan Prabowo ataukah berkompromi,” pungkas Rudi.

Survei Y-Publica dilakukan pada 7-15 Agustus 2023 kepada 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. margin of error ±2,89% dengan tingkat kepercayaan 95%. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya