Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PDIP merespons pilihan politik Partai Golkar dan PAN yang bergabung menjadi bagian dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) atau bersama Gerindra dan PKB.
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah, mengemukakan PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik.
“Di masa orde baru kami mengalami hal itu, dan di masa Jokowi JK, begitu pula saat ini. Oleh sebab itu bagi segenap kader PDI Perjuangan perlu kami ingatkan, kita pernah mengalami pahit getinyaya sejarah, justru dari pengalaman panjang itulah kita harus memperkuat mental juang,” tegas Said kepada Media Indonesia, Minggu (13/8/2023).
Baca juga : Airlangga: Capres Prabowo Subianto Lahir dari Rahim Golkar
“Kita harus bisa setegak tegaknya melalui jalan terjal politik, dan dengan begitulah mental juang kita terbentuk. Kita tidak boleh terlena manisnya kekuasaan, dan melupakan jati diri sebagai partai sandal jepit, sebagai partai yang di sokong oleh barisan pemberani yang terbiasa “nggetih”,” tambahnya.
Dengan begitu, Said percaya diri partai berlogo Banteng itu bisa berjalan dan melangkah dengan semangat juang untuk memenangkan pemilu 2024.
Baca juga : Resmi Didukung Golkar dan PAN, Prabowo: Kita Tim Jokowi
Said juga menyatakan pihaknya masih punya kawan seiring, sejalan dalam berpolitik untuk memenangkan Ganjar Pranowo.
“Ada PPP yang memiliki kekuatan barisan kiai dan santri yang teguh dalam jalan dakwah politik. Kita kawan seiring Partai Perindo yang memiliki jaringan kekuatan media, serta Partai Hanura yang punya kekuatan pendukung yang patut diperhitungkan, khususnya di luar Jawa,” paparnya.
Said menuturkan PDI Perjuangan dengan kekuatan politik yang ada merasa besar hati atas konfigurasi politik ini.
Menurutnya, konfigurasi politik dengan latar belakang yang beragam dan saling melengkapi telah menjadi modal dasar politik yang penting untuk memenangkan Ganjar Pranowo.
Said juga yakin Ganjar sebagai figur yang prospek magnet elektoral sangat besar hingga masa coblos pada 14 Februari 2024 nanti.
“Ganjar Pranowo memiliki banyak keunggulan komparatif, rekam jejaknya yang baik selama memimpin Jawa Tengah,” tuturnya.
Said yakin Ganjar punya komitmen yang tinggi terhadap pemerintahan yang bebas korupsi, dan bebas konflik kepentingan, serta iman politiknya yang tebal dalam menjalankan jalan politik kebangsaan yang menjaga toleransi, keragaman budaya, suku dan agama, serta pribadinya yang santun, dan rendah hati.
“Potensi inilah yang akan terus kami sampaikan ke rakyat, bahwa sesungguhnya mereka memiliki sosok calon presiden yang memiliki keunggulan kualitatif yang bisa menjawab tantangan masa depan bangsa dan negara kita,”tandasnya. (Z-4)
MK membuat ketentuan hukum baru dengan mendetailkan bahwa pelaksanaan Pemilu lokal harus dilaksanakan antara dua atau dua setengah tahun setelah pemilu nasional.
Sebaiknya pemerintahan saat ini bekerja saja untuk masyarakat. Ketika kinerja baik tentu akan mendapatkan respon yang positif dan modal menuju Pilpres 2029.
Prabowo membeberkan dirinya masih fokus bekerja dan dukungan tersebut merupakan urusan nanti. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku ingin lebih dulu bekerja untuk rakyat.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus menyebut keputusan PAN untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2029 adalah hal yang wajar.
NasDem menghormati dukungan PAN kepada Prabowo. Namun, masih terlalu dini untuk berbicara soal kontestasi presiden di 2029.
PAN menilai pertemuan antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto bisa dikatakan sebagai bentuk dukungan PDIP kepada Presiden Prabowo
Desakan untuk membatalkan pasal-pasal tembakau dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pengamanan Zat Adiktif semakin menguat.
Sebelum menyebut Gerindra dan PDIP sebagai kakak beradik, Prabowo terlebih dahulu menyinggung semboyan dari Presiden ke-1 RI Soekarno, yang merupakan kakek Puan.
“Kerja sama ini harus dibarengi dengan mekanisme pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan menjaga privasi data warga negara,”
Pengamat sebut Presiden Prabowo Subianto ingin memberikan kesan bukan sosok ambisius setelah melarang kader Partai Gerindra gembar-gembor soal dua periode.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan dirinya jadi presiden bukan hasil minta-minta. Ia mengaku menjadi presiden untuk membantu masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved