Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

SMRC: Analogi Jokowi soal Pemimpin Lari Maraton Mengarah ke Ganjar 

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
11/8/2023 23:27
SMRC: Analogi Jokowi soal Pemimpin Lari Maraton Mengarah ke Ganjar 
Ilustrasi(Dok.MI )

PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi menyebut kriteria pemimpin Indonesia di masa mendatang harus yang berani dan bisa lari maraton untuk melanjutkan program pemerintah.

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menuturkan analogi maraton serta pemimpin berani mengarah pada Ganjar Pranowo.

"Saya kira, arah pembicaraan Jokowi itu cukup jelas, yakni Ganjar Pranowo. Di antara tiga bacapres terpopuler sekarang, kriteria yang dikemukakan oleh Presiden ada pada Ganjar," ujar dia kepada wartawan, Jumat (11/8).

Baca juga: Jokowi akan Pimpin 12 Pertemuan di KTT ke-43 ASEAN

"Maknanya adalah bahwa tantangan kebijakan ke depan sangat konkret, dibutuhkan sebuah stamina yang prima dan pikiran yang jernih untuk menghadapinya," kata dia.

Dia menyebutkan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemimpin Indonesia di masa mendatang harus berorientasi masa depan yang lebih jauh untuk kepentingan semua, bukan untuk memenuhi kepentingan temporer dan jangka pendek kelompok tertentu. 

Baca juga: Mardiono Tegaskan PPP Komitmen Usung Ganjar: Tak Ada Pikiran Keluar Koalisi

"Oleh karena itu, diperlukan seorang calon pemimpin yang bukan hanya teruji, tetapi juga memang biasa berpikir dan bertindak kompleks. Pemimpin yang bisa bicara tentang detail-detail kebijakan dengan segala trade-offnya, bukan yang sekadar mengumbar slogan," beber Saidiman.

Dia menuturkan bahwa Ganjar merupakan orang terdekat Jokowi yang memang terlihat dipersiapkan untuk kebijakan selanjutnya. 

"Dia (Ganjar) juga merupakan orang terdekat Presiden yang memang terlihat dipersiapkan untuk melanjutkan kebijakan pembangunan Indonesia sekarang, dan karakternya mirip dengan Jokowi: tidak sloganistik, melainkan detail dalam membicarakan setiap kebijakan," ujar Saidiman. 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kriteria pemimpin Indonesia di masa selanjutnya ketika dia bertemu para pemimpin redaksi (pemred) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/8). Jokowi menyebut Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani untuk menjaga kebijakan-kebijakan yang telah dibuat untuk memajukan bangsa, di antaranya terkait hilirisasi industri. 

“Ke depan saya kira bukan tentang siapa Presidennya, yang paling penting menurut saya sanggup enggak (untuk) konsisten terhadap apa yang sudah kita mulai ini, berani enggak, ini butuh keberanian,” kata Presiden dalam pertemuan.

Orang nomor satu di Indonesia itu menilai bahwa keberanian dan konsistensi tersebut diperlukan karena tantangan dan tekanan yang dihadapi oleh negara ke depannya akan semakin meningkat.

“Nanti butuh yang ke depan, karena tekanan-tekanannya menurut saya makin berat. Yang kedua, konsistensi. Konsistensi itu saja sudah karena butuh daya tahan, butuh endurance,” kata dia.

Dalam pertemuan itu juga, Presiden Jokowi menyinggung soal sosok pemimpin yang bisa berlari membawa Indonesia ke arah yang makin baik. Dia pun menganalogikan pernyataannya dengan lari pagi.

"Larinya jangan lari pagi. Kalau lari pagi mudah, harus lari maraton, kuncinya di endurance," ujar Jokowi. (Ykb/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya